SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Saat ini banyak masalah yang timbul dalam kehidupan umat manusia disebabkan oleh datangnya musim kering rohani. Memang ini tidak kelihatan secara lahiriah namun dampaknya sangat buruk bagi kehidupan manusia. Komunitas manusia yang sedang mengalami kekeringan kasih sayang pada gilirannya akan melahirkan munculnya generasi-generasi yang tidak mengenal kasih sayang.

Generasi yang tanpa kasih sayang ini akan mudah sekali melakukan tindak-tindak kejahatan seperti; perampokan, pembunuhan dan berbagai tindak kriminalitas. Selanjutnya bila suasana kering kasih sayang ini melanda suatu keluarga, maka keluarga tersebut akan sangat mudah terjebak dalam perselingkuhan-perselingkuhan. Dan pasangan-pasangan keluarga yang kering kasih sayang akan mudah untuk melakukan kawin-cerai.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Padahal ini sangat tidak disukai Tuhan. Kemudian bilamana suasana kering melanda dalam hal perekonomian keluarga, atau dalam bahasa rohani disebut sebagai kering berkat, atau dalam kata lain disebut sebagai miskin.

Keadaan kering berkat juga rawan menimbulkan masalah. Banyak keluarqa yang hancur, gara-gara kering berkatnya. Suami kehilangan kecintaan kepada isteri atau sebaliknya isteri kehilangan kasih sayang kepada suami gara-gara miskin (kering berkat).

Anak-anak menjadi tidak karu-karuan nasibnya, putus sekolah, terjebak dalam pergaulan dan cara hidup yang salah gara-gara orang tuanya “kering berkatnya”. Sehingga tidak bisa mencukupi hak-hak dan kebutuhankebutuhan dasar, serta bekal bagi anak-anaknya. Kering berkat juga bisa memancing manusia berbuat dosa. Seorang kepala keluarga yang kekeringan berkat, hatinya akan mudah tergoda untuk: menipu, korupsi, bahkan bila jalan buntu bisa berubah menjadi tindak kekerasan seperti halnya perampokan.

Seorang ibu rumah tanggapun kalau sedang kering berkat akan mudah sekali tergoda berbuat dosa. Belakangan sering kita dengar berita di berbagai media, banyak kaum ibu yang ikut-ikutan terperosok ke dunia narkoba. Dan bila kita runut penyebabnya adalah sepele yaitu keringnya berkat.

Namun demikian Tuhan memberikan jaminan kelegaan, kesejukan dalam hidup orang percaya. Bahwasannya orang yang bersekutu erat dengan Tuhan selalu menaruh harap kepadaNya akan mendapatkan mata air yang tidak pemah kering.(Yohanes 4:14 )

Artinya suatu berkat yang datang terus-menerus, tidak pernah mengalami kekeringan. Namun banyak yang terjadl orang Kristen sendiri menerima kenyataan yang lain yaitu hidup yang kering. Berkat yang kering. Yang lama kelamaan bisa membuat mati rohani.

Karena suasana yang kering balk dalam arti kering rohani yaitu tidak pernah mendapatkan jamahan dan pertolongan Tuhan. Atau kering dari berkat Allah, atau disebut miskin maka orang menjadi mudah melakukan perbuatan dosa dan tercela.

Padahal sesungguhnya Tunan, berjanil akan selalu memberkati umatNya dengan kesejukan mata air yang tiada pernah kering. Iman kita kepadaNya sangat mempengaruhi datangnya berkat. Orang yang memiliki iman yang teguh, yakin bahwa dengan iman keluarga akan diberkati, semua masalah akan teratasi.

Tuhan itu betul-betul nyata dan turut campur dalam hidupnya. Maka ia betul-betul akan mendapatkan mata air kehidupan itu. Yang akan memberkati, menyejukkan secara jasmani maupun rohani selamanya.

Seperti Kisah Janda Sarfat dalam 1 Raja-raja 17. Karena iman dan ketaatannya, karena ia mengandalkan Allah, maka ia menerima sumber berkat yang terus menerus mengalir; (lRaja-raja 17;13-14)

Dalam kisah itu seorang janda di Kota Sarfat, yang sebetulnya miskin karena hanya memiliki kekayaan senilai tepung dalam satu tempayan. Dan sedikit minyak dalam buli-buli karena ketaatannya kepada Allah. Rela berkorban dan memberi dengan hati tulus, maka melalui mukzijat dan kebesaran Tuhan memperoleh keajaiban.

Tidak bisa dipikirkan bagaimana caranya tepung dalam tempayan yang untuk ukuran sekarang setara dengan 5 liter/5kg bisa mencukupi kebutuhan makan sekeluarga selama tiga setengah tahun. Juga tidak bisa dipikirkan bagaimana caranya minyak dalam bulibuli, bisa dimanfaatkan hingga tiga setengah tahun.

Pada masa itu semua orang mengalami kekurangan dan kelaparan, karena kekeringan di negeri yang terjadi selama 3,5 tahun. Tetapi Janda Sarfat yang bertindak dengan iman, dan ia mengandalkan Tuhan malahan terjarnin kesejahteraannya, selama orang lain dilanda kelaparan, dan kekeringan.

Tiap hari janda sarfat bisa mengambil tepung dalam tempayan, mencurahkan minyak dari buli-buli, membuat makanan untuk dia dan anaknya. Tepung itu diambil setiap hari tetapi tidak pernah menjadi habis. Minyak itu dituangkan terus namun juga tidak habis.

Orang tidak pernah membayangkan kejadian ini, betapa ajaibnya. Bahkan karena begitu ajaibnya orang jadi sulit membayangkannya, atau bahkan sulit memikirkannya. Sehingga ayat tentang Janda sarfat ini menjadi seperti cerita hafalan saja. Padahal saat inipun kalau dipraktekkan mujijat-mujijat itu masih sangat nyata.

Untuk ukuran saat ini andaikata digambarkan kebutuhan sehari-hari seorang janda dengan satu anak adalah Rp25.000. Maka berkat yang diterima Janda Sarfat saat itu adalah Rp25.000 X 1.260 hari (tiga setengah tahun menurut hitungan AI Kitab) = Rp31.500.000 (tiga puluh satu juta lima ratus ribu rupiah ), suatu angka yang cukup fantastis juga menurut hitungan seorang janda. Dan ini tidak mustahil juga terjadi saat ini, bagi orang-orang yang memiliki iman, memiliki keteguhan, dan hidup mengandalkan Tuhan.

Tidak peduli kondisi apapun dan bagaimanapun latar belakang ekonomi seseorang. Dalam Kitab Nabi Yeremia 17 ayat 7 juga disebutkan bahwa orang yang mengandalkan Tuhan, dan berharap sepenuhnya kepadaNya akan diberkatinya secara ajaib.

Banyak cara yang dimiliki Tuhan untuk mengubah seseorang bisa menjadi kaya dan diberkati. Dan cara Tuhan ini hanya disediakanNya bagi orang yang sepenuhnya berharap dan mengandalkan Tuhan.

Dengan bekerja keras sesuai dengan profesi yang dimiliki seseorang ( tentunya profesi yang baik dan benar ), kemudian usaha dan ikhtiamya itu diserahkan sepenuhnya kepada Tuhan maka Tuhan menyediakan jalan-jalan yang ajaib, yang tak terfi kirkan oleh akal, Betapa senangnya sekarang bila seseorang karena imannya. dan ketaatannya kepada Tuhan,bisa memberikan apa yang menjadi haknya Tuhan, haknya hamba Tuhan ( waktu itu digambarkan dengan roti yang diberikan Janda Sarfat kepada Elia ), dan memberikan apa yang menjadi haknya orang lain kemudian berkatnyal rezekinya selalu mengalir tiada henti.

Tiap hari bisa memenuhi kebutuhan, melihat dompetnya selalu penuh, rekeningnya di bank selalu terisi. Bagimana caranya?, Tuhan yang akan melakukanya bagi saudara!! Bila saudara belajar menjadi taat dan mengandalkan Tuhan. Berkat yang selalu mengalir ini akan terjadi pada kehidupan orang-orang yang taat, mengandalkan Tuhan,dan berani memberikan apa yang menjadi haknya Tuhan maupun apa yang menjadi haknya orang lain. Dengan iman tidak menjadi takut miskin manakala harus berkorban untuk kebaikan dan kebenaran. (Yeremia 17:8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya