SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kelangkaan elpiji 3 kilogram diduga terjadi karena tingkat konsumsi masyarakat terhadap barang bersubsidi itu belum turun pascarayonisasi elpiji 3 kilogram, Juni lalu.

Di satu sisi, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Solo juga memastikan kuota elpiji 3 kilogram bulan Desember telah melebihi alokasi yang sudah ditentukan.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Berdasar data yang diterima Espos dari Hiswana Migas, kuota elpiji 3 kilogram bulan Desember untuk masing-masing daerah di Soloraya adalah Solo sebanyak 365.840 tabung atau 14.633 tabung per hari.

Wonogiri, 233.480 tabung atau 9.339 tabung per hari. Sukoharjo, 329.360 tabung atau kisaran 13.174 tabung per hari. Sragen, 216.120 tabung atau 8.644 tabung per hari. Klaten, 357.800 tabung atau 14.312 tabung per hari.
Karanganyar, 326.920 tabung atau 13.076 tabung per hari dan Boyolali 360 tabung atau 14.408 tabung per hari.

Angka kuota Desember ini, disampaikan Koordinator Pengawas Rayonisasi Elpiji 3 kilogram Hiswana Migas Solo, Budi Prasetyo, rata-rata lebih tinggi dari kuota yang dijatah ke masing-masing daerah pascarayonisasi pertengahan tahun ini. Yakni, Solo sebanyak 13.638 tabung, Wonogiri 9.332 tabung, Boyolali 13.542 tabung, Karanganyar 12.295 tabung, Sukoharjo 12.102 tabung, Sragen 8.045 tabung dan Klaten 13.389 tabung.

“Kuota ini belum ditambah dengan alokasi fakultatif sebanyak 100% pada Minggu (19/12) dan Libur Natal Sabtu-Minggu (25-26/12). Jadi logikanya, masyarakat memang masih banyak yang memburu elpiji 3 kilogram,” tuturnya.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya