SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jogja, Ammy Nurwati menilai masyarakat Kulonprogo sudah sadar akan peletarian satwa.

Ia mengungkapkan masyarakat Kulonprogo cukup sadar untuk ikut melestarikan satwa ini, karena selalu memberikan informasi jika terdapat penyu yang mendarat.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

“Tidak hanya itu, warga juga ikut merawat telur penyu sehingga dapat menetas,” katanya, Minggu (9/2/2014).

Ia menjelaskan telah menemukan telur penyu dari seekor penyu yang mendarat di Pantai Trisik tiga minggu lalu. Total ada 80 butir telur.

Pada perkembangannya, hanya 60 butir telur yang menetas dan dipindahkan ke bak penampungan. Selama tinggal di dalam bak, sebagian tukik mati dan tersisa 44 ekor yang bertahan.

Tukik mungil itu kemudian dilepasliarkan di Pantai Trisik pada Minggu (9/2/2014).

Ia menambahkan pelestarian satwa ini masih terkendala dengan makin banyaknya abrasi pantai yang membuat tenpat pendaratan penyu menjadi berkurang.

Dewan Pembina Yayasan Alam Bali KEHATI, Agus Awali Ismantoro, menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat memiliki kepedulian terhadap kelestarian penyu. Menurutnya, wilayah pantai Selatan Jawa berpotensi sebagai tempat pendaratan tukik karena ombak yang besar.

“Pelepasliaran tukik memangs udah seringkali dilakukan dengan harapan populasi penyu bertambah,” kata Agus. Terlebih, dari tujuh jenis tukik yang berada di seluruh dunia, enam diantaranya terdapat di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya