SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Produk China masih menjadi idola masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pangsa pasar produk China di Indonesia mencapai 18,58%.

“Selama Januari-Februari 2010, juaranya China dengan nilai impor US$ 2,79 miliar. Masyarakat yang berarti membeli produk China sebanyak 18,58%,” ungkap Kepala BPS Rusman Heriawan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (1/4).

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Namun, walaupun banyak produk China yang beredar di Indonesia, Rusman menilai jumlah tersebut tidak mengalami kenaikan karena adanya peraturan ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA).

Nilai impor dari China, lanjutnya, turun sebesar US$ 20 juta dari Januari 2010 yang bernilai US$ 1,4 miliar menjadi US$ 1,38 miliar pada Februari 2010 ini. Begitu pula dengan ekspor Indonesia ke China yang diharapkan naik karena adanya AC-FTA, tetapi pada kenyataannya juga mengalami penurunan dari US$ 1,01 miliar pada Januari menjadi US$ 986,2 juta. Rusman beranggapan penurunan ini karena mekanisme perdagangan masih menggunakan mekanisme yang berlaku sebelum adanya AC-FTA.

“Awalnya dengan adanya AC-FTA diharapkan ekspor impor ke China meningkat, tapi ternyata tidak. Februari yang diharapkan sudah efektif, ternyata belum efektif. Artinya, pembisnis belum merespon AC-FTA,” ujar Rusman.

dtc/ewt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya