SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Gigih M Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Ilustrasi produk olahan makanan (Gigih M Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Pemkab Wonosobo menyakini produk makanan olahan asal Kabupaten Wonosobo mampu bersaing dengan gempuran produk serupa dari negara wilayah ASEAN saat implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif menyatakan saat ini produk makanan olahan dari wilayahnya telah dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan sekitarnya. Menurutnya, produk makanan olahan ini merupakan salah satu produk unggulan.

“Kelihatannya makanan olahan ini sepele, namun para pelaku usaha ini serius menggarap dengan baik sehingga menghasilkan produk cukup banyak. Apalagi wilayah kami dikenal dengan pusat jajan dan oleh-oleh beraneka macam makanan,” papar dia kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Minggu (19/10/2014).

Dia menyebutkan pasar bebas Asean merupakan peluang untuk memajukan produk lokal. Pihaknya saat ini menggandeng para pengusaha muda untuk memberikan virus entrepreneurship kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) guna memacu kapasitas produksi.

Kholiq mengatakan indikator yang dapat digunakan untuk melihat kinerja perekonomian di Wonosobo secara makro adalah rata-rata PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto ). Sektor pertanian  dalam tahun terakhir penyumbang tertinggi dari PDRB yaitu 47,45%, hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat Wonosobo bergerak disektor pertanian.

“Kami unggul di sektor pertanian. Dari sini bagaimana para pelaku UMKM terus berinovasi dalam meningkatkan produksinya,” ujarnya.

Selain sektor pertanian, ujar Kholiq, perkembangan ekonomi Wonosobo juga bisa dilihat dari sektor yang lain seperti bangunan, perdagangan, hotel dan restaurant, angkutan dan komunikasi, bank, lembaga keuangan persewaan dan jasa perusahaan yang mengalami pertumbuhan ekonomi diatas 4 % (6,45%). Hal ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat meningkat apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Tingkat rata-rata kesejahteraan penduduk Kabupaten Wonosobo cukup tinggi yang dapat dilihat dari PDRB perkapita sekitar Rp5,6 juta pada 2011, tumbuh sebesar 9,25 % dari PDRB perkapita pada 2010 sebesar Rp5,2 juta. Pada 2010, PDRB perkapita mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 14,28 % dari 2009 dimana PDRB perkapitanya sebesar Rp4,5 juta.

“Sebenarnya kami tidak mau terjebak pada angka di atas. Tugas saya bagaimana masyarakat bisa mendapatkan penghasilan semuanya. Mungkin dengan wirausaha,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya