SOLOPOS.COM - Ilustrasi check in di hotel (Dailyfinance.com)

Masyarakat Ekonomi ASEAN disambut PHRI dengan menyelenggarakan sertifikasi gratis untuk karyawan hotel.

Solopos.com, SOLO — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo akan mengadakan sertifikasi gratis kepada 200 karyawan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal ini sebagai salah satu upaya menghadapi persaingan tenaga kerja di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Ketua PHRI Solo, Abdullah Soewarno, mengungkapkan acara yang diadakan pada awal Maret 2016 tersebut merupakan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Dia mengatakan program ini untuk mengantisipasi pelaksanaan MEA dan diharapkan diadakan secara periodik hingga Desember.

Selain itu, sertifikasi ini juga diharapkan bisa menunjang Solo sebagai salah satu pilihan destinasi wisata tidak hanya di Indonesia tapi juga internasional.

“Pembenahan produk dan layanan merupakan keharusan supaya Solo menjadi kota pariwisata. Layanan sangat penting karena 70% keberhasilan bisnis pariwisata ditentukan oleh layanan,” ungkap Abdullah kepada wartawan di Swissbelinn Saripetojo, Kamis (4/2/2016).

Namun dia mengakui yang cukup sulit adalah hotel nonbintang karena masih banyak yang pengelolaan dilakukan secara tradisional. Selain itu, layanan pariwisata kurang diperhatikan, seperti taksi maupun becak belum sesuai dengan standar kota pariwisata.

“Kami berharap pemerintah daerah tidak hanya membahas mengenai okupansi dan pajak tapi juga berupaya mendatangkan investor untuk membangun wisata buatan karena di Soloraya ini belum ada. Di sisi lain wisata heritage yang sudah ada juga harus dimaksimalkan dengan menambah jam operasional hingga pukul 17.00 WIB,” kata dia.

Abdullah mengatakan selama ini museum hanya buka hingga pukul 14.00 WIB. Padahal biasanya wisatawan berwisata alam terlebih dahulu sebelum berkunjung ke museum.

Museum Keris diharapkan bisa segera dioperasikan dan sehingga bisa menjadi destinasi wisata baru.

General Manager Swissbelinn Saripetojo, Faisal Trenggono, mengatakan sertifikasi ini juga bertujuan sebagai standardisasi pagi pekerja di perhotelan sehingga kemampuan tenaga kerja tersebut juga diakui di luar negeri.

Menurut dia, saat ini minimal ada sekitar 50% karyawan yang sudah tersertifikasi di hotel berbintang. Hal ini akan terus didorong dan ditingkatkan menjadi 100%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya