SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kanalsemarang.com, MAGELANG – Kalangan perajin berbagai bentuk suvenir di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, optimistis mampu memenangi persaingan pasar pada era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai 2015, kata pegiat Forum Rembuk Klaster Pariwisata Borobudur Wasis.

“Para perajin terus meningkatkan keterampilan agar mampu memproduksi berbagai suvenir wisata yang berkualitas dan mampu bersaing pada pasar bebas ASEAN nanti,” katanya di Borobudur, seperti dikutip Antara, Minggu (28/9/2014).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Berbagai kelompok perajin yang tergabung dalam klaster tersebut, katanya, antara lain produsen kerajinan berbentuk tirai bambu, gelang dan kalung, manik-manik, batik kayu, batik tulis, batik cap, gerabah, anyaman bambu, cetak batu, dan tas berbahan dasar kain perca.

“Harganya pun berani bersaing, harga setiap produk suvenir bervariasi,” kata Bendahara Forum Rembuk Klaster Pariwisata Borobudur itu.

Setiap tahun, kata Wasis, dijalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait, untuk pelatihan terhadap para perajin agar memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas produk kerajinan masing-masing kelompok.

Ia menyebutkan 11 desa di antara 20 desa wisata di sekitar Candi Borobudur yang perajin industri rumah tangga terus meningkatkan keterampilannya guna memanfaatkan peluang kepariwisataan kawasan untuk meningkatkan perekonomian mereka, yakni Desa Wanurejo, Candirejo, Borobudur, Majaksingi, Tuk Songo, Karanganyar, Kebonsari, Ringin Putih, Maitan, Kalitengah, dan Karangrejo.

Produk mereka, kata Wasis yang juga pegiat Destination Management Organization (DMO) Borobudur itu, umumnya untuk dipasarkan di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.

“Apalagi, kalau bertepatan denga musim keramaian pengunjung Candi Borobudur, hal itu menjadi peluang yang baik untuk meningkatkan penjualan produk suvenir para perajin di sekitar candi,” katanya.

Musim ramai kunjungan wisata Candi Borobudur, yakni bertepatan dengan libur Idulfitri, Waisak, Tahun Baru, dan liburan sekolah.

Dalam berbagai kesempatan, kata Wasis yang juga Ketua Asosiasi Kesenian Rakyat Borobudur, para perajin juga mengikuti pameran produksi mereka guna memperluas jangkauan pemasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya