SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerakan koperasi (Bisnis.com)

Masyarakat Ekonomi ASEAN diberlakukan mulai tahun 2016 ini.
Semarangpos.com, PEKALONGAN —  Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), meminta para pengurus koperasi bersiap untuk menghadapi persaingan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai  diberlakukan tahun 2016 ini.

Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Pekalongan, Edy Harsoyo, mengatakan bahwa dengan berlakunya MEA diperkirakan banyak investor masuk ke daerah untuk menanamkan investasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Berlakunya MEA tentu akan menjadikan tantangan tersendiri bagi pelaku pada bidang koperasi sehingga pengurus dituntut bisa mengembangkan usahanya,” ujar Edy di Pekalongan, Sabtu (23/1/2016).

Jika pengelola koperasi tidak mampu menghadapi persaingan usaha yang begitu ketat maka koperasi akan terancam mati suri bahkan berpotensi bangkrut.

“Oleh karena, pada era pasar bebas MEA maka dibutuhkan loyalitas anggota sebagai tonggak utama dalam perkembangan dan kekuatan untuk bersaing menghadapi MEA,” katanya.

Edy menambahkan saat ini total ada 273 koperasi di Kota Pekalongan. Namun, dari jumlah itu 38 di antaranya tidak aktif karena berbagai alasan.

Beberapa penyebab tidak aktifnya koperasi itu antara lain karena tak melakukan kegiatan usaha atau masalah manajemen dan karyawan.

“Hingga kini 38 unit koperasi tidak aktif tersebut belum juga dibubarkan karena ada beberapa aturan yang menjadi kendala untuk dibubarkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya