SOLOPOS.COM - Ilustrasi perajin anyaman bambu (JIBI/Solopos/Antara/Jafkhairi)

Masyarakat ekonomi ASEAN harus bisa dimanfaatkan pelaku usaha industri untuk mengembangkan produksinya

Harianjogja.com, JOGJA-Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan pemerintah tahun 2016 ini bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk mengembangkan sektor produksinya terutama di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong sektor industri strategis yang berpeluang bersaing dengan produk luar negeri.

Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UKM  Sultoni Nurifai mengatakan, produk yang dapat bersaing di era MEA adalah produk yang khas dari suatu daerah. Salah satu industri khas DIY menurutnya adalah kerajinan bambu.

“Berbicara soal MEA, kita metani [memilah] produk. Yang terlihat unggulan dari DIY adalah kerajinannya salah satunya bambu,” tegas Sultoni di ruangannya, Selasa (12/1/2016).

Menurutnya bambu dan kayu perlu didorong untuk meningkatkan produktivitasnya sampai level ekspor karena negara asing masih menginginkan interior yang bersifat natural. Sementara kerajinan kulit hanya diminati negara tertentu.

Begitu juga dengan konveksi. Ia menyebut dalam persaingan industri konveksi, DIY masih tertinggal dibandingkan negara lain. “Kalau ambil industri massal [seperti konveksi] akan berat. Lebih baik yang khas karena akan bisa bersaing,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya