SOLOPOS.COM - Selain berfoto di gardu pandang, wisatawan Kalibiru juga bisa mencoba fasilitas permainan flying fox, Jumat (25/12/2015). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Masyarakat ekonomi Asean dihadapi dengan memperkuat sektor pariwisata.

Harianjogja.com, JOGJA — Pengembangan sektor pariwisata DIY dinilai berpotensi dan menjadi incaran untuk dikembangkan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pun berencana mengoptimalkan kinerja Kadin di setiap Kabupaten dan Kota untuk bersiap mengembangkan potensi itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani Kamis (21/1/2016) di Kompleks Kepatihan mengatakan saat ini pengembangan ekonomi sudah tak bisa lagi dikembangkan dari pusat. Sebaliknya kadin di tingkat Kabupaten dan Kota memiliki kekuatan yang besar untuk membantu meningkatkan perekonomian dengan mengembangkan potensi daerah masing-masing.

Untuk DIY, Rosan menilai daerah ini memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Dia pun meminta Kadin yang ada di masing-masing kabupaten dan kota untuk tanggap dengan potensi ini dan segera melakukan langkah pengembangan.

“Pengembangan juga harus ditingkatkan lewat pengenalan, pemasaran serta pemenuhan infrastrukturnya juga,” kata dia.

Roslan menambahkan dalam pengembangan  potensi ini para pengusaha mestinya juga memerhatikan potensi tenaga kerja dari dalam negeri. Pasalnya dicanangkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tak hanya membuka peluang warga asing untuk masuk adn bekerja di INdonesia, warga Indonesia yang memiliki keterampilan mumpuni pun bebas untuk bekerja ke luar negeri. Bila tak segera ditangkap, potensi tenaga kerja terampil ini bisa jadi justru hilang terserap ke industri di luar negeri.

“Karena itu kita juga harus lebih mengapresiasi pekerja lokal yang baik dan berkualitas,” imbuh dia.

Ketua Kadin DIY, GKR Mangkubumi menyepakati gagasan ROslan. Menurutnya potensi hilangnya tenaga kerja terampil ke luar negeri semakin besar setelah MEA berlangsung. Pihaknya pun berupaya mengajak para pengusaha untuk bersama-sama memformulasikan kebijakan yang menguntungkan baik bagi pihak pekerja maupun pengusaha.

Selain tenaga kerja, soal investasi pun menurutnya juga perlu diperhatikan lebih lanjut. Dia mengajak pengusaha yang menjadi anggota Kadin untuk bersama-sama berinvestasi di sektor perindustrian dalam negeri.

Saat ini, upaya pembangunan bandara baru di DIY memerlukan kesiapan dalam berbagai hal, baik infrastruktur, kelembagaan maupun tenaga kerja. Bila pengusaha lokal tak tanggap dengan potensi ini, bisa jadi potensi yang akan mendukung sektor pariwisata itu akan terisi oleh investor asing.

“Dengan usaha-kecil-kecil tapi kalau bersama-sama kita bisa berinvestasi bersama di DIY,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya