SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)-Masyarakat diimbau tidak panik dan tidak melakukan aksi borong semen pada saat ini. Kelangkaan semen di pasaran diprediksi hanya bersifat sementara dan akan kembali normal karena kapasitas produksi dari pabrik tidak berkurang.

Demikian disampaikan Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo, Suryono, dalam siaran persnya, Rabu (21/9/2011). Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari perwakilan dan distributor semen di Solo, kenaikan harga semen disebabkan meningkatnya permintaan pada semester II-2011 dan banyaknya proyek-proyek pemerintah. “Sementara itu, produksi semen oleh pabrik tidak ada kendala namun distributor tidak bisa memperkirakan dengan tepat adanya peningkatan permintaan oleh pasar terutama adanya pembangunan proyek-proyek besar di Solo,” kata Suryono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di sisi lain, TPID juga melihat truk-truk pengangkut semen menjalani libur yang cukup panjang seiring dengan adanya cuti bersama Lebaran sehingga dampaknya selama hampir 20 hari tidak ada pengiriman semen dari pabrik ke distributor. Akibatnya terjadi kelangkaan semen di gudang-gudang distributor karena adanya keterlambatan pemenuhan barang oleh pabrik. Kelangkaan semen di gudang distributor tersebut memicu kenaikan harga semen yang signifikan di level toko-toko (retailer). “Kami prediksi, kenaikan harga semen diperkirakan bersifat sementara dan akan kembali normal mulai minggu ketiga September 2011.”

TPID, lanjut Suryono, juga merekomendasikan jika toko-toko semen menaikkan harga terlalu tinggi kepada konsumen, distributor dapat menjual semen secara langsung kepada konsumen. “Pemerintah Kabupaten/Kota juga perlu mengatur agar pemenuhan kebutuhan semen oleh proyek-proyek besar diatur dalam suatu kontrak dengan distributor sehingga kebutuhan semen oleh proyek-proyek besar tidak akan mengganggu stok dan kestabilan harga semen di pasar.”

Sementara itu, berdasar hasil rapat  TPID Kota Solo akhir pekan lalu, bulan September 2011 ini diperkirakan Solo akan mengalami deflasi (month to month). Sumber deflasi terutama berasal dari menurunnya harga sebagian besar komoditas volatile foods, diantaranya jeruk, telur ayam ras, bawang putih dan bawang merah. Menurunnya harga terutama terjadi karena pasokan yang cukup memadai dan permintaan yang sudah kembali normal pasca Lebaran.

(haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya