SOLOPOS.COM - Kendaraan pemudik merayap di Pantura Tegal. (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Menhub mengimbau masyarakat menghindari puncak arus mudik yang diperkirakan jatuh pada 23 Juni.

Solopos.com, JAKARTA – Arus mudik Lebaran 2017 diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 23 dan 24 Juni mendatang. Pemerintah melalui Menteri Perhubungan (Menhub) Budi K. Sumadi mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal dua hari dari tanggal tersebut.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

“Itu akan mengurangi kepadatan. Dan kenikmatan, kenyamanan akan tercapai daripada mesti berdesakan pada tanggal tersebut,” kata Menhub kepada wartawan seusai Rapat Terbatas, Selasa (6/6/2017) sore, di Kantor Presiden, Jakarta.

Menhub Budi K. Sumadi sebagaimana dilansir Setkab.go.id, Selasa, mengemukakan kemungkinan adanya peningkatan frekuensi kendaraan masyarakat melalui Tol Cipali pada masa mudik Lebaran 2017 ini.

Pihaknya bekerja sama dengan Polri akan menetapkan suatu pembatasan dengan melakukan buka tutup di Cipali, dengan menyarankan masyarakat menggunakan jalur selatan atau utara (non tol).

Mengenai batasan ganjil genap, Menhub mengakui memang ada usulan dari beberapa pihak. Presiden juga waktu itu memberikan catatan kalau benar akan dilakukan tolong dikaji dengan benar.

“Kami tidak mengkaji sendiri, kami minta MTI (masyarakat Transportasi Indonesia) untuk mengkaji. Dari kajian itu memang MTI tidak merekomendasikan untuk diberlakukan,” jelas Menhub.

Ia menyebutkan, waktu sosialisasi batasan ganjil genap sangat pendek karena kurang dari beberapa bulan. Yang kedua, ganjil genap itu (jika) dilakukan pada waktu yang menerus dan tempatnya sedikit.

“Kalau kita lakukan banyak sekali, saya khawatir ada saudara-saudara kita yang kesasar, tidak tahu, kasihan,” ujar Budi.

Bahkan, lanjut Menhub, bus dan truk juga meminta pengecualian. Kalau bus dan truk minta pengecualian yang lain juga minta pengecualian. Karena itu, pemerintah memutuskan tidak diberlakukan.

Adapun mengenai pemudik yang menggunakan motor, Menhub mengingatkan, hal itu berbahaya. Secara statistik, menurut Menhub, lebih dari 50% kecelakaan itu pada kendaraan motor. Oleh karenanya, Kementerian Perhubungan bersama dengan stakeholder, bersama dengan BUMN bahkan termasuk beberapa (stasiun) TV melakukan kegiatan mudik bersama.

“Kami menyediakan mudik gratis untuk 208.000 penumpang dan 48.000 dari pemudik motor untuk dimudikkan gratis menggunakan kapal, menggunakan bus, menggunakan truk, dan menggunakan kereta. Ini di luar beberapa pihak yang mengadakan mudik-mudik yang gratis,” jelas Menhub seraya menyampaikan apresiasinya kepada para stakeholder yang memberikan supporting dalam menangani arus mudik Lebaran kali ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya