SOLOPOS.COM - Aktivitas sukarelawan pemakaman jenazah pasien Covid-19. (Istimewa/SAR Poldes Sragen)

Solopos.com, WONOGIRI — Masyarakat di setiap desa/kelurahan di Kabupaten Wonogiri dilatih tata cara pemakaman jenazah Covid-19. Mereka menjadi sukarelawan guna mempercepat layanan pemakaman jenazah dan mengantisipasi peningkatan angka kematian kasus Covid-19.

Seperti diketahui, anggota tim pemakaman jenazah Covid-19 tingkat kabupaten di Wonogiri sangat terbatas. Mereka harus melayani pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19 di 25 kecamatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu, lonjakan kasus kematian pasien positif Covid-19 Wonogiri terjadi pada beberapa pekan lalu. Jumlah warga yang meninggal dunia dan dimakamkan dengan prosedur Covid-19 sempat mencetak rekor tertinggi selama pandemi di Wonogiri sebanyak 32 orang dalam sehari.

Baca juga: Polres Wonogiri Door To Door Salurkan Beras untuk 1.200 Keluarga Terdampak Covid-19

Guna mempercepat layanan pemakaman jenazah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri melatih masyarakat sebagai sukarelawan pemakaman jenazah menggunakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Saya baru saja melatih beberapa masyarakat tentang tata cara pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mereka harus paham prosedur pemakaman jenazah Covid-19 mulai dari memakai alat pelindung diri (APD) hingga memasukkan peti jenazah ke liang kubur tanpa harus membuka peti,” kata Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (22/7/2021).

Bambang menyebut sukarelawan pemakaman Covid-19 wajib memakai alat pelindung diri (APD) seperti baju hazardous material atau hazmat, face shield atau penutup wajah, dan sarung tangan. Pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19 harus dilakukan sesegera mungkin.

Baca juga: Wonogiri Juga Terapkan PPKM Level 4, Usaha Kuliner Belum Dilonggarkan

Sukarelawan di setiap desa bakal mempercepat proses pemakaman jenazah tanpa harus menunggu tim pemakaman Covid-19 tingkat kabupaten.

“Jika sukarelawan pemakaman kelelahan baru tim pemakanan Covid-19 tingkat kabupaten turun ke daerah. Sukarelawan pemakaman tingkat desa di bawah kendali BPBD Wonogiri,” ujar dia.

Ada juga pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19 yang dilakukan para sukarelawan Jaga Tangga di desa. Mereka dibantu bintara pembina desa (babinsa) dan bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas).

Baca juga: Inspiratif! Petani Muda Jatipurno Wonogiri Bagi-bagi 5.000 Bibit Sayuran untuk Warga Terdampak Covid-19

Dia menyebut para sukarelawan pemakaman Covid-19 di desa menjadi ujung tombak penanganan pandemi Covid-19.

“Kondisi geografis Wonogiri sangat luas dengan medan terjal karena pegunungan. Sukarelawan pemakaman Covid-19 di desa justru bisa mempercepat layanan pemakaman sehingga tak terjadi antrean penumpukan jenazah di rumah sakit,” papar dia.

Berdasarkan website Pemkab Wonogiri, jumlah pasien positif yang meninggal secara kumulatif per 23 Juli 2021 pukul 21.00 WIB sebanyak 689 orang. Sementara total pasien positif kumulatif sebanyak 7.871 orang. Jumlah pasien aktif sebanyak 522 orang. Perinciannya, 442 orang dirawat di rumah sakit dan 80 orang menjalani isolasi mandiri di rumah. Sedangkan angka kumulatif pasien sembuh 6.660 orang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya