SOLOPOS.COM - Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof Dr R Soeharso Solo. (Rso.go.id)

Solopos.com SOLO — Memasuki era industri 4.0, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat dibutuhkan untuk mendukung asuhan pasien rumah sakit yang berfokus pada pasien. Digital evolution medicine saat ini juga sangat dibutuhkan dengan bertumbuhnya jumlah pasien.

Evolusi telah memasuki teknologi kesehatan generasi 4th. Di mana pemanfaatan TIK sulit untuk dihindari. Dengan begitu bidang kesehatan juga mengalami banyak perubahan dibanding ketika dunia kesehatan memanfaatkan teknologi generasi industri 3.0, industri 2.0, atau industri 1.0.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Industri kesehatan di era industri 4.0 terus mengalami perubahan seiring perkembangan TIK. Di mana industri kesehatan sudah mulai menggunakan Medical Big Data, Internet of Things (Iot), smartphone, personalized medicine, dan lainnya.

Kejadian human error merupakan lawan dari industri kesehatan. Salah dalam pemberian informasi dapat mempengaruhi kesehatan pasien. Itulah yang diantisipasi oleh Laboratorium Rumah Sakit (RS) Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo saat mengadakan Laboratory Information System (LIS) Integrated Technology pada 2020.

Laboratorium Information System (LIS) atau Sistem Informasi Laboratorium merupakan sistem yang terdapat pada fasilitas kesehatan. Tujuannya adalah untuk mengelola informasi hingga mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kinerja laboratorium. Adapun manfaat dari LIS yang terdapat di Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes adalah sebagai berikut:

  • Hasil pemeriksaan lebih cepat dan akurat
  • Keamanan pasien terjamin
  • Meningkatkan performa laboratorium
  • Tingkat Efisiensi
  • Jaminan kepuasan pasien

Menurut keterangan dari Kepala Instalasi Laboratorium RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo, dr. Farida, SpPK. MM, saat ini laboratorium RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo dalam rangka meningkatkan mutu layanan dan keselamatan pasien. “Maka menerapkan LIS Integrated Technology dibutuhkan, dimana akan terkoneksinya jaringan SIM RS dengan LIS. Hadirnya LIS akan menghindari human error yang terjadi, mampu mempercepat hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien maupun klien [dokter pengirim], mempercepat proses pelaporan serta mendukung program rumah sakit dalam efisiensi kertas [paperless]” ungkapnya di ruangan Laboratorium RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo dikutip di https://rso.go.id, Selasa (16/12/2002).

Disebutkan, LIS merupakan salah satu fasilitas software rumah sakit yang mampu melakukan komunikasi antarsistem data base. Sebab fasilitas ini mampu melakukan migrasi sistem data base yang merupakan kebutuhan pokok operasional agar bisa mendukung tugas dan fungsi pelayanan. Kehadiran LIS dinilai sangat mendukung kebutuhan tugas dan fungsi pelayanan agar bisa memberikan kemudahan kepada operator lapangan, dalam hal ini para petugas unit kerja laboratorium.

Diketahui, tanpa adanya LIS, beberapa software rumah sakit terpisah dengan software bawaan alat laboratorium. Hal ini sangat merepotkan petugas laboratorium saat memasukan identitas kunjungan pasien pada dua sistem software yang berbeda.

LIS memberikan pengenalan protokol antarmuka yang lebih terstandarisasi. Kemunculan sistem berbasis informasi LIS membantu menyediakan kerangka kerja yang diperlukan untuk pengembangan berkelanjutan automation technology yang baru, dengan peningkatan konektivitas dan terintegrasi.

Sistem tersebut memberikan pilihan terbaik untuk automated systems, solusi alur kerja terintegrasi, dan teknologi lainnya yang tersedia di laboratorium patologi klinik dan labotatoriun mikrobiologi. LIS mampu menghubungkan instrumen alat laboratorium secara uni-directional (satu arah) atau dua arah.

Saat ini dengan bertambahnya kunjungan dan tingginya permintaan pemeriksaan laboratorium, diperlukannya kemampuan untuk melakukan transfer informasi dua arah. Interfaced instrument LIS dapat memberikan manfaat seperti pengurangan atau penghapusan proses manual, termasuk entri data manual dan transkripsi pasien dan data specimen. Sebab LIS mampu mengambil data secara langsung dari data base pasien yang ada dalam SIM RS.

LIS juga disebut dapat mengurangi potensi kesalahan yang melekat pada transkripsi manual untuk pelabelan slide. Informasi dicetak dengan mengidentifikasi barcode yang dapat dipindai di seluruh aliran proses. Sistem tersebut juga dapat mengurangi kesalahan identifikasi serta mampu mencetak label yang langsung menghubungkan dengan alat pemeriksaan yang ada di laboratorium. LIS mengotomatiskan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Di mana proses manual dapat dikatakan rentan kesalahan, seperti pada saat entri data.

Hadirnya LIS di Laboratorium RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo tidak hanya mengurangi entri manual dan kesalahan transkripsi. Melainkan juga menyediakan metode tracking di seluruh proses, sehingga quality control baik pre analitik, analitik maupun post analitik dapat dilaksanakan dengan sempurna.

LIS juga mampu mengurangi penggunaan kertas (paperless) dalam proses administrasi baik pendaftaran, pemeriksaan, maupun pelaporan. Dengan begitu mampu mendukung program rumah sakit dalam hal efisiensi. Billing functions dapat lebih mudah disederhanakan dengan menghubungkan definisi entri data dan kata kunci dengan prosedur special stains untuk desired tissue types.

Automasi laporan akhir juga tersedia, yang dapat disesuaikan dengan penampilan dan spesifikasi konten fasilitas yang diinginkan oleh operator LIS.

Hadirnya LIS akan sangat membantu pasien, dokter pengirim dan RS Ortopedi Prof, DR, R. Soeharso Solo sendiri dalam memberikan pelayanan yang bermutu dan cepat dan akurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya