SOLOPOS.COM - Bayu Pradana (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Bayu Pradana masuk ke skuat Timnas Indonesia.

Solopos.com, SOLO – Nama Bayu Pradana melambung karena kini masuk skuat Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia untuk Piala AFF 2016 di Filipina, November 2016 mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ini merupakan kali pertama pemain berusia 25 tahun ini tampil sebagai penggawa timnas senior. Menjadi salah satu andalan Alfred Riedl di posisi gelandang bertahan, Bayu justru mengawali karier sebagai pesepak bola profesional dengan bermain untuk Persis Solo.

Meskipun kian moncer, kapten Mitra Kukar ini mengaku tak mungkin melupakan Kota Solo. Apalagi sang istri berasal dari Nayu Timur, Nusukan, Banjarsari. Hingga kini ia masih kerap berjumpa dengan rekan-rekan seperjuangannya di Laskar Sambernyawa, julukan Persis, seperti Andri Siswanto, Joko Rusmanto, dan Hariyadi Putul.

“Saya masih sering bertemu mereka. Kalau kompetisi libur kami sering bermain bareng, seperti ikut sepak bola antarkampung [tarkam],” tutur Bayu, kepada wartawan, Selasa (6/9/2016).

Pemain kelahiran Salatiga, 19 April 1991, ini boleh dibilang mengawali karier sampai timnas dari posisi paling bawah. Ia merupakan salah satu jebolan Diklat Apacinti. Dari Persis di era Sukisno, ia berlabuh ke Persipasi Bekasi serta Persepar Palangkaraya yang saat itu berlaga di Divisi I. Ia masih jadi bagian dari Persepar yang promosi ke Liga Primer Indonesia (LPI). Dari sini ia loncat ke Persiba Balikpapan dan akhirnya ke Mitra Kukar.

“Saya senang dan bersyukur mendapat kepercayaan untuk masuk timnas. Target tim jelas supaya bisa tampil apik di Piala AFF. Kalau target terdekat membawa Mitra Kukar finis sebaik mungking di Torabika Soccer Championship [TSC] 2016. Jangka panjang mungkin membuka usaha bersama keluarga,” imbuhnya.

Di usianya yang ke-25, Bayu bahkan dipercaya sebagai kapten tim Mitra Kukar. Awalnya ia sempat gerogi karena tidak menyangka terpilih. Menurutnya, masih banyak pemain yang lebih senior dan lebih pantas. Sejauh ini ia merasa nyaman berada di Mitra Kukar karena pengelolaan klub dinilai baik. Manajemen tim juga bekerja bagus sehingga seluruh pemain bisa fokus baik berlatih maupun saat bertanding.

“Bima Sakti sosok panutan saya. Selain pemain dengan kemampuan komplet di lapangan, Bima Sakti juga bersahaja saat di luar lapangan. Dia benar-benar menginspirasi saya untuk jadi pesepak bola yang baik,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya