SOLOPOS.COM - Papan kode batang dipasang di depan pintu masuk ke Taman Sukowati Sragen, Sabtu (13/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Kode batang atau barcode aplikasi PeduliLindungi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dipasang di pintu masuk Taman Sukowati, Sragen. Setiap pengunjung yang memasuki taman milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen wajib melakukan skrining kode batang tersebut untuk menyisir warga yang belum vaksin.

Dua papan kode batang itu dipasang sebelum melalui tahapan skrining berikutnya berupa pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan hand sanitizer. Semua skrining itu diterapkan dalam pelaksanaan Sragen Creative Festival (SCF) #6 yang digelar secara virtual dengan mengambil lokasi di Taman Sukowati, Sabtu (13/11/2021).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tak banyak warga yang hadir dalam festival itu karena memang sosialisasi keluar berupa SCF virtual sehingga lokasinya pun disembunyikan. Di lokasi SCF #6 itu hanya membuka 12 stan dari para anggota Sragen Creative Forum, seperti stan tanaman, stan ikan cupang, stan seni visual, stan kafe kopi, stan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), stan mainan superhero, dan stan lainnya.

Baca Juga: Begini Strategi Pemkab Sragen Kebut Vaksinasi Covid-19

Festival tersebut dihelat dalam sehari mulai pagi hingga puncaknya di Sabtu malam. Pada puncak acara itu berupa diskusi kreatif yang dihadiri Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan para pejabat lainnya.

Ketua Sragen Creative Forum, Ninik Rusmiyati, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu siang, mengatakan pelaksanaan SCF #6 ini dipantau terus oleh satuan tugas (satgas) Covid-19 terutama dari unsur aparat kepolisian. Ninik harus melaporkan perkembangan SCF tersebut setiap 2-3 jam sekali sebagai antisipasi munculnya kerumunan di lokasi itu. Selain itu, Ninik menerangkan setiap pengunjung wajib melakukan skrining dengan aplikasi PeduliLindungi.

“Dari pihak Pemkab sudah mendaftarkan penggunakan aplikasi PeduliLindungi itu untuk 500 orang pengunjung. Penerapan protokol kesehatan dalam acara ini ketat. Kalau lokasinya dibuka ke publik, saya yakin banyak orang yang datang ke SCF ini. Acara dikemas secara virtual sehingga publikasinya tidak menyantumkan tempat,” katanya.

Baca Juga: Mantul, Anak Muda di Sragen Mulai Tekuni Ternak Kambing Perah

Ninik menyampaikan SCF #6 mengambil tema Kokoh Bakoh Nde dengan maksud para pelaku kreativitas bisa bangkit kembali setelah tidak beraktivitas selama masa pandemi Covid-19. Ninik mengatakan SCF #6 sebagai ajang ekspresi anak-anak kreatif. Dia menyebut hanya ada 12 stan yang dibuka karena adanya efisiensi dana dari APBD.

“Selain itu banyak teman-teman anggota Sragen Creative Forum yang belum siap menampilkan kreasinya. Kurator SCF membuat acara sederhana dengan menampilkan panggung mini. Siapa pun boleh menyanyi di panggung itu. Sebenarnya yang mendaftar dari UMKM juga banyak tetapi memang dibatasi karena virtual,” jelasnya.

Dia mengatakan pembukaan dilakukan dengan sederhana, yakni penyerahan tongkat estafet dari Komite Ekonomi Kreatif (KEK) ke Sragen Creative Forum. Dia melanjutkan puncaknya berupa diskusi anak-anak muda kreatif dan berprestasi nasional dan internasional.

Baca Juga: Round Up: Beredar Video Warga Ramai-Ramai Balikkan Bus Rela di Sragen

Ninik menyebut sosok Dimas Himawan, seorang ilustrator yang memenangi lomba poster film Marvel dan Eriyanto Saputro pemilik Papa Cookies yang membuka franchise dengan bekerjasama dengan siapa pun dan tidak mengambil keuntungan dari franchise itu tetapi pengelolaan dan keuntungan murni untuk franchise.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen, R. Suparwoto, mengatakan Taman Sukowati itu dibuka untuk umum dan memang setiap masuk ke taman wajib skrining dengan aplikasi PeduliLindungi.

“Kami hanya membuka satu pintu di sisi selatan. Ramainya pas Sabtu dan Minggu. Taman dengan pagar keliling itu masih mudah mengaturnya tetapi kalau taman terbuka seperti Taman Krido Anggo susah mengaturnya,” kata Woto, sapaan akrabnya, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya