SOLOPOS.COM - Ketua Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subagyo (tengah). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ketua Ormas Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB), Tuntas Subagyo, mengklaim jumlah anggota ormas yang ia pimpin banyak dan tersebar di mana-mana. Saking banyaknya, Tuntas menyebut TPHB sulit dihitung, ibarat bintang-bintang di langit.

“Seperti yang saya sering sampaikan, kalau lihat di langit malam hari ada bintang-bintang, ya itu jumlah kami. Secara pendataan memang ada berapa ratus ribu orang. Tapi kalau diibaratkan ya seperti jumlah bintang-bintang di langit,” ujarnya, Jumat (17/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tuntas mengaku saat ini belum bisa memastikan berapa jumlah anggota ormas yang namanya disebut-sebut dalam ramalan Jayabaya itu di Indonesia. Sebab TPHB mempunyai underbow yang bernama Bocah Angon Mbangun Kalangan. Organisasi itu dibentuk Tuntas Subagyo tiga tahun lalu atau 2019.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Audiensi, Dinkop Solo Minta KSP Sejahtera Bersama Tak Cari Anggota Baru

Walau secara umum tidak berbeda dengan TPHB, menurut Tuntas, ruang gerak Bocah Angon Mbangun Kalangan lebih luas. Ketika anggota Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB) lebih banyak bergerak di ruang-ruang sosial, agama, dan politik, ruang Bocah Angon Mbangun Kalangan lebih luas lagi.

“TPHB lebih kepada penguatan di politik, selain di sosial dan keagamaan. Sedangkan Bocah Angon ini merupakan underbow dari TPHB. Ruang gerak Bocah Angon Mbangun Kalangan lebih meluas lagi, karena di organisasi ini tidak terbatas dengan usia,” kata Tuntas yang mengklaim penamaan TPHB tidak terkait ramalan Jayabaya.

Bocah Angon

Sedangkan arti nama Bocah Angon Mbangun Kalangan, menurut Tuntas, yaitu anak muda yang membuat kalangan atau kelompok. Istilah atau nama itu diklaim berasal dari Tuntas sendiri. Ia berharap anak-anak muda bisa mengelola kegiatan mereka.

Baca Juga: Tahun Pertama Gibran Pimpin Solo, Pengamat Politik: Biasa Saja!

“Misalnya pemuda dalam kegiatan kepemudaan atau sosialnya. Istilah itu dari saya sendiri. Istilah supaya seseorang bisa mengelola kegiatan atau bisa menjadi wong angon atau penggembala, membantu orang lain dengan kegiatan-kegiatannya,” urainya.

Apalagi di organisasi yang dikelola Tuntas banyak anggota yang memiliki keterampilan, seperti mengelas, bermusik, bermain drama, dan lain-lain. Sehingga, dia melanjutkan, ketika Tikus Pithi Hanata Baris membuat film belum lama ini para anggota bisa menjadi pemeran.

Ihwal nama Tikus Pithi yang masuk di ramalan Jayabaya, Tuntas membebaskan masyarakat akan menafsirkan seperti apa. “Nek saya di dalam ramalan itu mangga orang menerjemahkan seperti apa. Saya menyikapi ramalan itu ya secara positif saja,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya