SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Solopos/Farid Syafrodhi)

Solopos.com, KLATEN – Penyaluran bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten saat ini masih terus bergulir meski wilayah Kabupaten Bersinar mulai memasuki musim hujan. Bantuan air bersih disalurkan ke tujuh desa di empat kecamatan.

Ketujuh desa itu yakni Desa Sidorejo, Tlogowatu, dan Tegalmulyo di Kecamatan Kemalang. Desa Kanoman di Kecamatan Karangnongko, Desa Bandungan di Kecamatan Jatinom, serta Desa
Ngerangan dan Wiro di Kecamatan Bayat. Jumlah total air bersih yang sudah diperbantukan BPBD sebanyak 567 tangki atau setara 2.835.000 liter air bersih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, menjelaskan penyaluran bantuan air bersih ke tujuh desa tersebut lantaran warga masih membutuhkan. Meski hujan sudah mengguyur, air belum sepenuhnya tertampung di bak penampungan air milik warga.

“Ini kan hujan belum lama dan air belum bisa mengisi bak penampungan warga. Sumur juga kadang belum bisa muncul airnya. Karena air hujan yang jatuh itu masih meresap ke dalam tanah,” kata Rujedi saat ditemui di BPBD Klaten, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Sawah di Kuncen Klaten Berkurang 6 Ha untuk Tol Solo-Jogja

Rujedi menjelaskan untuk penyaluran bantuan air bersih itu, saban hari ada tiga truk tangki BPBD yang dioperasikan. Diperkirakan, persediaan anggaran untuk penyaluran bantuan air bersih masih mencukupi untuk tiga pekan mendatang.

Rujedi menuturkan jumlah desa yang terdampak krisis air bersih setiap tahun terus menurun. Pada 2019, ada 44 desa dan pada 2020 ada 20 desa yang mendapatkan bantuan air bersih dari BPBD. Salah satu penyebab menurunnya jumlah desa yang menerima bantuan air bersih. Yakni sebagian desa sudah memiliki sambungan air bersih melalui berbagai program.

Salah satunya melalui pembangunan sumur bor dengan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Selain itu, sejumlah desa di Klaten menerima bantuan air baku dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Baca juga: Kembalikan Ekosistem, Ribuan Benih ikan Ditebar di Sejumlah Sungai di Karanganyar

Bantuan Air Klaten

“Setiap tahun sejak 2018 hingga saat ini ada satu atau dua lokasi yang menerima bantuan air baku dari Kemen PUPR melalui unit pelaksana di Madiun. Selain itu ada pembangunan sumur berkedalaman sekitar 100 meter. Tahun ini ada di Desa Pogung, Kecamatan Cawas dan Desa Kecemen, Kecamatan Manisrenggo. Total sudah ada sekitar 20 lokasi dari bantuan itu,” kata dia.

Selain itu, Kemen PUPR membantu pembangunan bak penampung air hujan (PAH). Tahun ini dilakukan di Desa Jambakan, Kecamatan Bayat. “Bak penampungannya ukuran 4 meter x 8 meter. Prinsipnya untuk menampung air hujan, namun bisa digunakan untuk penampungan ketika ada penyaluran bantuan air bersih,” ungkap dia.

Baca juga: Angin Kencang Terjang Dua Kecamatan di Wonogiri, Puluhan Rumah Rusak

Rujedi berharap kegiatan untuk mengatasi krisis air bersih bisa bergulir saban tahun. Dengan kegiatan itu, jumlah desa yang menjadi langganan krisis air bersih bisa berkurang setiap tahunnya.

Sebelumnya, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahjono
Suharto, mengatakan Klaten sudah memasuki awal musim penghujan. Ini berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Memang sesuai prediksi dari BMKG, Klaten masuk dalam salah satu wilayah di Jawa Tengah yang sudah memasuki musim awal penghujan. Seperti cuaca akhir-akhir ini, Klaten sudah mulai hujan,” jelas Nur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya