SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membikin kewajiban baru bagi setiap orang yang bermaksud memasuki wilayah Jateng. Gubernur Ganjar Pranowo meminta semua warga perantau yang masuk ke Jateng menjalani tes rapid antigen.

Kebijakan itu disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo seusai mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 dengan Mendagri secara daring di kantornya, Senin (3/5/2021).

Promosi Hari Ini Jadi Cum Date Dividen Saham BBRI, Jangan Ketinggalan THR dari BRI

Selain tes rapid antigen, Gubernur Jateng juga memerintahkan pemerintah kabupaten/kota untuk kembali mengaktifkan tempat isolasi. Upaya ini dilakuakn sebagai antisipasi persebaran virus corona yang dibawa pemudik sebelum larangan mudik Lebaran diterapkan 6-17 Mei 2021.

Baca Juga: Waspada, 4 Zodiak Ini Sangat Posesif!

Ekspedisi Mudik 2024

“Semua yang masuk ke Jateng wajib antigen! Selain itu, semua tempat isolasi kita on [aktifkan]. Nanti Dinas Perhubungan juga akan menginformasikan secara harian berapa [pemudik] yang masuk ke Jateng,” ujar Ganjar kepada wartawan.

Ganjar tidak memungkiri jika saat ini masih banyak warga perantauan yang mudik ke Jateng. Mereka mudik dengan menggunakan angkutan umum, seperti bus.

Di Pool Tanpa Tes

Meski demikian, para pemudik ini naik bus bukan dari terminal, melainkan dari pool. “Karena dari pool mereka tidak dites [antigen]. Makanya, kita perlu mulai efektifkan titik penyekatan. Semua yang masuk ke Jateng harus dites,” imbuhnya.

Ganjar mengaku kejadian penularan Covid-19 atau klaster di Pati menjadi pembelajaran untuk memperketat masuknya warga perantauan ke Jateng.

Baca Juga: Maklumi, 4 Zodiak Ini Konon Sensitif...

“Di Pati ada yang pulang, terus bikin acara. Ternyata mereka positif, jadi klaster. Ini kita terus awasi beberapa daerah yang ada penambahan dan klaster. Selain Pati, juga Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap. Ada klaster-klaster baru,” imbuh Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengaku telah meminta kepala daerah di wilayahnya untuk mewaspadai titik kerumunan yang bisa menimbulkan klaster baru seperti pasar kaget, pasar tradisional hingga mal.

“Tadi sudah saya sampaikan pada kawan-kawan Bupati Wali Kota, melalui grup kita. Satu pasar kaget, karena ini lagi prepegan ya, pasar kaget, pasar tradisional, mal, (kita) minta untuk dilakukan penjagaan,” ucap Ganjar.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya