SOLOPOS.COM - Kepala Bappeda Kota Jogja Edy Muhammad melepas bibit ikan di Sungai Code, Minggu (25/11/2012). Pelepasan ikan-ikan itu dilakukan untuk melestarikan dan mengembalikan ekosistem sungai. (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Kepala Bappeda Kota Jogja Edy Muhammad melepas bibit ikan di Sungai Code, Minggu (25/11/2012). Pelepasan ikan-ikan itu dilakukan untuk melestarikan dan mengembalikan ekosistem sungai. (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

JOGJA—Masterplan penataan Sungai Code ditargetkan selesai akhir tahun ini. Bila master plan penataan Sungai Code selesai tahun ini, diharapkan maket atau detail engineering design (DED) bisa dirumuskan tahun depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Konsultan penataan Sungai Code sekaligus dosen Magister Sistem Teknik Universitas Gadjah Mada (MST UGM) Agus Maryono mengatakan, penataan sungai Code harus mengakomodasi empat hal. Yakni, sungai sehat, permukiman masyarakat, transportasi yang menunjang dan pemberdayaan ekonomi.

Langkah pertama penataan Code, sambungnya, dimulai dengan bentuk pilot project. Kebijakan itu diambil karena implementasi penataan di sepanjang sempadan sungai Code sangat krusial. Mengingat, bantaran sungai Code sudah penuh dengan pemukinam penduduk.

“Salah satu pokok permasalahan Code adalah permukiman masyarakat yang berada di sepadan sungai. Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No.38/2011 tentang Sungai, jarak daerah sepadan sungai yaitu 10 meter hingga 15 meter dari bibir sungai,” jelas Agus disela-sela kegiatan Festival Kali Bersih, Bintaran Kulon, Minggu (25/11/2012).

Ketua Pemerti Code Totok Pratopo menjelaskan, masyarakat di bantaran Sungai Code telah membuat semacam perencanaan penataan sungai secara terpisah. Rencana penataan yang terpisah-pisah itu, sambungnya, akan diuji oleh para ahli. “Ya, harapannya, master plan code akhir tahun selesai,” kata Totok.

Totok mengatakan, dalam pembuatan masterplan tersebut terdapat tiga prinsip yang dipegang teguh. Meliputi, aspek kelangsungan ekologi sungai, aspek sosial ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan aspek permukiman yang terbebas dari bencana. “Realisasi penataan Sungai Code bisa dengan pelebaran beberapa titik sungai yang sempit. Misalnya, dengan relokasi warga atau pembuatan rumah susun sewa,” ucapnya.
Pelebaran sungai diperlukan agar beban sungai menjadi lebih ringan. Apalagi, jelas Totok, ada ancaman bahaya banjir lahar dingin di Sungai Code setiap musim hujan. Ia mengatakan, warga di bantaran Sungai Code memerlukan penataan jangka panjang dan bukan solusi jangka pendek. “Warga tentu tidak ingin mendapat bantuan terus menerus saat terjadi banjir lahar dingin,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya