SOLOPOS.COM - Ilustrasi protes (Dok/JIBI)

Ilustrasi (Foto: berdikarionoline)

SUKOHARJO–Massa yang terdiri atas ratusan orang dari beberapa elemen umat Islam Sukoharjo dan Solo menyegel sebuah gedung tempat pengajian LPPA Tauhid di Dukuh Tanjunganom, Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (16/10/2012) malam. Mereka menganggap, ajaran LPPA Tauhid menyimpang dari ajaran Islam sehingga harus diluruskan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono, ketika ditemui Solopos.com mengatakan pihaknya menilai ajaran LPPA Tauhid melakukan tiga peyimpangan, yaitu penodaan agama dengan mengingkari hadis nabi, penyelewengan dana infak anggota pengajian dan eksploitasi seksual yang dilakukan pimpinan kepada anggota perempuannya.

Ia menjelaskan, gabungan elemen umat Islam dari LUIS, Jamaah Ansharut Tauhid, Kokam Muhammadiyah dan Pengajian Al Islah mencoba mendatangi tempat pengajian LPPA Tauhid untuk meluruskan pemahaman anggota pengajian LPPA Tauhid. Mereka mendasarkan tindakan mereka dari surat imbauan penghentian sementara kegiatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kantor Kabupaten Sukoharjo yang ditujukan kepada pimpinan LPPA Tauhid.

“Tadi kami melakukan orasi, lalu segera menyegel tempat pengajian itu karena anggota pengajian sudah tidak ada di tempat. Padahal, kami ingin menyadarkan mereka untuk kembali kepada ajaran Islam yang benar dan segera bertaubat. Kami harap masyarakat lebih selektif memilih tempat pengajian agar tidak terjebak dalam kelompok pengajian yang menyimpang,” papar Endro.

Pengurus Takmir Masjid An Ni’ma yang terletak tak terlalu jauh dari lokasi pengajian LPPA Tauhid, Sidik, menyatakan kegiatan pengajian kelompok tersebut sudah lama ia ketahui. Ia mengatakan, kebanyakan peserta pengajian berasal dari luar daerah Grogol.

“Gedung itu hanya tempat berkumpul untuk pengajian. Mereka berguru hanya pada satu guru. Sedangkan guru yang mereka ikuti mengingkari sunah Rasul. Saya pernah mendengar kabar, isi kajiannya hanya menyambungkan ayat-ayat Alquran tanpa memahami ilmu tafsir dan ilmu hadis,” papar lelaki yang tinggal dekat masjid itu.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Sukoharjo, AKP Miko Indrayana, ketika ditemui Solopos.com di Mapolsek Grogol menyatakan pihaknya menyiagakan 150 personel untuk menjaga keamanan, baik keamanan anggota LPPA Tauhid maupun keamanan peserta aksi dari elemen umat Islam. Mereka bersiaga sejak sekitar pukul 17.00 WIB.

Untuk mencegah kejadian yang tidak diharapkan, ia meminta pimpinan LPPA Tauhid untuk memulangkan peserta pengajian yang hendak mengaji Selasa malam.

“LPPA Tauhid kami beri pengertian, bahwa kegiatan yang mereka lakukan bisa menimbulkan keresahan dari segi keamanan.  Akhirnya mereka bisa memahami dan membatalkan pengajian malam itu. LUIS juga menghubungi kami kalau mereka akan melakukan aksi malam ini [Selasa]. Kami mengamankan situasi agar tetap kondusif,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya