Jakarta–Dua massa mendemo kantor Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dijadikan sebagai kantor Tim 8 atau Tim Pencari Fakta (TPF), Senin (9/11). Massa yang sebagian besar bertato itu meminta agar Tim 8 dibubarkan.
Dua massa ini masing-masing dari Relawan Proklamasi dan Relawan Humanis. Meskipun dari kelompok berbeda, tuntutan mereka sama. Selain meminta Tim 8 mundur, mereka pun seringkali mengecam Ketua MK Mahfud MD.
Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
“Bubarkan saja. Kewenangan Tim 8 melebihi MA, MK dan Presiden. Adnan Buyung Nasution bisanya hanya ngambek dan sedikit-sedikit ingin mundur,” ujar salah seorang pengunjuk rasa ketika orasi di depan Wantimpres, Jl Veteran III, Jakarta.
Anehnya, meskipun berunjukrasa di kantor Wantimpres, dalam orasinya mereka lebih banyak mengecam Mahfud MD. Mereka tidak henti-henti meneriakkan tudingan terhadap Mahfud karena dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab atas kasus ini.
“Mahfud MD harus bertanggung jawab,” tuturnya tanpa menyebutkan alasan. Bahkan mereka menyebut Mahfud MD sebagai ketua MA. Padahal Mahfud MD adalah ketua MK.
Dalam berorasi, korlap massa seringkali terbata-bata. Pun sebagian massa yang ikut, nampak banyak memiliki tato. Untuk meramaikan aksi, sejumlah massa membawa gitar dan gendang.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari kepolisian dan sempat membuat jalan di sekitar kantor Watimpres macet, karena demo dilakukan memakai sebagian jalan.
dtc/isw