SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Maskot Sleman berupa burung punglor terancam punah

Harianjogja.com, SLEMAN-Burung Punglor yang menjadi maskot satwa Kabupaten Sleman semakin sulit dijumpai. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman bahkan telah menyebut satwa asli Merapi itu hampir punah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Pengendalian Lingkungan BLH Sleman, Sugeng Riyanta, mengaku prihatin karena punglor telah ditetapkan sebagai maskot namun kondisinya hampir punah.

“Kalau ditetapkan sebagai maskot kan harapannya banyak ditemukan di lapangan. Tapi ini tidak. Malah banyak di sangkar,” kata dia, Jumat (20/11/2015).

Saat ini pihaknya belum mengerti persis apakah punglor semakin punah karena habitatnya yang mulai hilang. Riyanta menyebut, dulu punglor banyak ditemukan di perkebunan salak lokal atau salak Jawa.

“Nah apakah karena sekarang yang ada hanya salak pondok lalu mengganggu habitatnya atau gimana, belum ada kajian,” ungkap dia di ruang humas Setda Sleman.

BLH akan mencoba membuat penangkaran punglor di Minomartani. Sepasang punglor akan ditangkarkan untuk dapat dikembangbiakkan. Namun ia mengaku kesulitan karena tipikal punglor mudah stres dan pemalu.

Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Dhani Suryawan, mengusulkan agar satwa punglor menjadi satwa dilindungi. Jika kesulitan mengajukan usulan hukum pada Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, setidaknya aturan hukum dapat diusulkan untuk lokal desa.

“Menetapkan jenis satwa oleh pemdes [pemerintah desa] pun boleh dengan catatan lebih ketat daripada satwa yang dilindungi oleh UU,” kata dia.

Suryawan mencontohkan, di Ngablak Magelang ada desa yang telah membuat aturan tentang satwa yang dilindungi. Pemdes telah menetapkan bahwa semua burung di daerah tersebut dilindungi. “Nah maksud saya aturannya semakin ketat bukan semakin longgar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya