SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja–Meski intensitasnya sudah berkurang, Merapi masih terus mengeluarkan awan panas, lava pijar dan abu vulkanik.

Masker pun sudah menjadi ‘sahabat’ baru untuk warga Jogja dan sekitarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kita semua diimbau memakai masker setiap hari, soalnya debu Merapi masih saja ada,” kata salah satu warga yang tinggal di pusat kota Jogja seperti dilansir detikcom, Sabtu (13/11).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain untuk ‘menyaring’ debu, masker juga dipakai warga untuk mengurangi bau belerang yang menyengat. Bau belerang itu berasal dari lahar dingin yang melewati Kali Code.

“Bau belerangnya kuat banget, kemarin kita semua diimbau untuk memakai masker,” ucap Yuli, warga lainnya.

Karena kebutuhan itu, Atik dan Yuli sengaja menyediakan masker dalam jumlah banyak di rumah mereka masing-masing. Kebetulan dari sejumlah pihak seperti Ketua RT tempat mereka tinggal, sempat menyediakan masker secara gratis.

“Kemarin sih sempat dikasih, tapi untuk jaga-jaga ya kita beli sendiri juga,” imbuh Atik.

Masker sempat menjadi barang langka di Yogyakarta dan sekitarnya. Saat itu, warga sempat harus mencari ke sana ke mari untuk mendapatkan masker. Beruntung saat ini, suplai masker untuk daerah itu sudah lebih dari cukup.

Banyak juga bantuan yang khusus memberi masker untuk warga. Sejumlah pihak seperti Palang Merah Indonesia (PMI) juga sering membagi-bagikan masker secara gratis untuk masyarakat.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya