SOLOPOS.COM - Penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). WHO menetapkan status darurat global wabah virus Corona. (Antara-Fikri Yusuf)

Solopos.com, JAKARTA -- Ekspor masker bedah ke China meningkat pesat seiring wabah virus Corona novel di negara itu. Meski demikian, pemerintah memperingatkan produsen masker Indonesia agar tidak menghabiskan produknya untuk ekspor ke China.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengakui permintaan masker dari China meningkat. Dia pun meminta agar produsen tidak menghabiskan kuota ke China.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan negara China telah menyerap masker dalam jumlah besar untuk tiga bulan ke depan. “Demand dari pada masker itu luar biasa,” ujarnya di Wisma Antara, Senin (3/2/2020).

Otak Spanduk Kontroversial King of The King Diciduk Polisi

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, Indonesia juga perlu menyiapkan pasokan masker. Pasalnya dia khawatir pasokan masker untuk domestik justru habis karena masker diserap oleh negara tirai bambu tersebut.

“Jangan sampai semua terserap, jadi dalam negeri tidak kebagian [masker], negara kita juga harus tetap menyiapkan kuota dalam negeri,” jelasnya.

Dia menilai virus Corona bisa dibilang menjadi faktor ketidakpastian baru dalam perekonomian. Dampak dari penyebaran virus tersebut bisa  saja mempengaruhi perekonomian Indonesia lewat berbagai sektor, baik pariwisata hingga industri makanan dan minuman.

Bertemu DPP PDIP: Rudy Siap Menangkan Calon yang Dapat Rekomendasi

“Ada persoalan ketidakpastian baru, yaitu virus corona. Datangnya begitu mendadak, bahkan China juga langsung menghentikan kegiatannya, apalagi di Wuhan. Top market di China sdah drop 9 persen,” katanya.

Selain itu, Airlangga menggatakan sejak virus tersebut merebak dari Kota Wuhan, permintaan minyak dari China juga turun 20 persen. Menurutnya, penurunan tersebut cukup besar mengiat pasar China menjadi yang paling besar. Menurutnya, pemerintah akan melakukan peninjauan kembali terkait dampak virus tersebut selain di tourism.

“Kalau tourism sudah pasti akan kena. Singapura sudah membatasi ke China dalam dua minggu terakhir,” lanjutnya.

Diburu Sejak Isu Virus Corona, Harga Masker Bedah di Solo Melonjak

Sebelum diberitakan oleh Solopos.com, merebaknya virus Corona novel (2019-nCoV) di China membuat permintaan atas masker di negara tersebut meningkat sehingga harus mengimpor dari negara lain. Indonesia menjadi salah satu eksportir produk kesehatan tersebut ke Negeri Panda.

Pengiriman masker tersebut dilakukan oleh PT Rajawali Nusindo yang merupakan anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia Group (Persero) yang bergerak di usaha perdagangan dan distribusi.

Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Sutiyono mengatakan perusahaannya bakal mengekspor 3 juta lembar masker kualitas medis yang dikirim dalam dua tahap menuju China. Adapun nilai ekspor masker kali ini disebutnya mencapai Rp1,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya