SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Solo (Solopos.com)--Maskapai penerbangan mulai menawarkan promo harga khusus selama Ramadan dan saat arus mudik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Promo ini untuk mendongkrak lesunya jasa penerbangan pada saat-saat tersebut. Menurut Tour Department Mandira Tour & Travel, Ponco Akhirianto, tren sepinya pengguna jasa penerbangan selalu terjadi pada awal Ramadan dan mendekati hari Lebaran atau saat terjadi arus mudik ke Solo.

Pada saat itu, pemesanan tiket penerbangan bisa turun antara 15%-20%. Karenanya, dia memahami mengapai sejumlah maskapai memberikan promo harga murah. “Trennya memang begitu, maskapai beri harga murah, agar pesawat yang kembali ke Jakarta tidak dalam kondisi kosong,” ujar dia, saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Selasa (26/7/2011).

Maskapai Garuda Indonesia misalnya, menawarkan harga murah sampai 50% lebih di bawah harga standar selama masa Ramadan dan arus mudik untuk perjalanan Solo-Jakarta. Mulai awal Ramadan hingga 22 Agustus tiket Solo-Jakarta dijual Rp 390.000-an/penumpang. Sedangkan selepas tanggal tersebut hingga 1 September, tiket yang sama ditawarkan Rp 330.000-an/penumpang.

Sales Manager Garuda Indonesia Area Solo, Endy Latief, mengatakan promo tersebut dilakukan untuk menjaga tingkat okupansi perjalanan dari Solo ke Jakarta yang biasanya rendah, tetap tinggi. Kendati mengakui okupansi pesawat rendah, Endy mengamati pangsa pasar untuk perjalanan Solo-Jakarta, khususnya pada masa mudik Lebaran, sebenarnya besar. Pihaknya sendiri mencatat ada kalangan non muslim Solo yang memilih berwisata ke Jakarta saat masa mudik. Pasar inilah yang hendak dibidik Garuda. “Kita memantapkan promo bukan tanpa target. Ada target yang peluangnya besar. Dengan harga yang kami tawarkan sangat murah, kami yakin banyak peminat.”

Lebih jauh, Dia mengaku mematok target cukup besar selama masa Ramadan maupun mudik tersebut, yakni pada kisaran load factor antara 70%-75%. Angka tersebut lebih tinggi dibanding capaian load factor pada momen yang sama tahun lalu, di mana tingkat okupansi pesawat hanya 65%. Hal senada diungkapkan Sales Representative Sriwijaya Solo, Nur Sapto Siwi. Dia mengungkapkan promo harga untuk perjalanan Solo-Jakarta Sriwijaya ditawarkan mulai harga Rp 290.000-Rp 350.000-an/penumpang. Hal itu untuk mengimbangi tren berkurangnya load factor selama masa tersebut.

Di sisi lain, tren penurunan load factor dimanfaatkan Sriwijaya untuk melakukan persiapan arus mudik dan balik Lebaran. Dia mengatakan Sriwijaya hanya akan terbang dua kali per hari, pada pagi dan siang, khusus tanggal 1-14 Agustus.   Sedangkan jadwal penerbangan pada sore hari ditiadakan. Penerbangan sore kembali dibuka setelah tanggal 15 Agustus. “Penerbangan sore kita cancel untuk maintenance persiapan Lebaran. Jadi hanya dua flight, pagi dan siang. Tanggal 15 Agustus kembali normal, tiga flight  per hari,” pungkas Siwi.

(tsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya