SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kiri), berbincang dengan pelaksana proyek pembangunan masjid hibah dari Pangeran Uni Emirat Arab di lahan bekas Depo Pertamina, Gilingan, Banjarsari, Solo, Rabu (3/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Masjid yang merupakan miniatur Syeikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, akan dibangun mulai Sabtu (6/3/2021) di lahan bekas Depo Pertamina Gilingan, Banjarsari, Solo.

Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama di lahan seluas 2,9 hektare itu. Saat ini, pelaksana proyek tengah merapikan dan meratakan permukaan lahan guna persiapan pembangunan.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Rencananya masjid yang menghabiskan biaya Rp5,7 triliun itu akan mampu menampung 12.000 orang jemaah. Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Solo, Hidayat Maskur, mengatakan seluruh bangunan masjid hingga bagian terkecilnya meniru Sheikh Zayed Grand Mosque karena menjadi miniaturnya.

Baca Juga: Telan Rp24,5 Miliar, Mal Pelayanan Publik Akan Dibangun Di Belakang Menara Wijaya Sukoharjo

Masjid di Gilingan, Solo, tersebut merupakan hadiah dari Putra Mahkota Raja Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, untuk Presiden Joko Widodo.

masjid gilingan solo
Pelaksana proyek menunjukkan grand design masjid hibah dari Pangeran Uni Emirat Arab yang akan dibangun di lahan bekas Depo Pertamina di Gilingan, Banjarsari, Solo, Rabu (3/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

“Secara keseluruhan untuk bentuk modelnya sama, hanya tempatnya beda dan dikurangi untuk ukurannya karena miniatur. Di luar pandemi Covid-19, masjid bisa menampung 12.000 orang jemaah,” katanya, Rabu (3/3/2021).

Islamic Center

Pembangunan masjid bakal memakan waktu hingga tiga tahun. Seluruh pendanaan yang perkiraannya mencapai Rp5,7 triliun merupakan hibah dari UEA.

Baca Juga: Punya Keluhan, Kritik Tentang Solo? Langsung “Lapor Mas Wali” Kota Saja Via Nomor Whatsapp Ini

Selain masjid di Gilingan, Solo, Pangeran UEA juga berencana membangun Islamic Center yang membutuhkan lahan seluas 4 hektare. Pusat Pembelajaran Islam tersebut tidak bisa dibangun di lokasi yang sama karena besarnya ukuran masjid. “Islamic Center akan dilengkapi dengan mal, juga akan ada pusat kegiatan berupa aula untuk rapat dan sebagainya,” jelas Hidayat.

Ia menyebut pengelolaan masjid nantinya bakal diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian Agama. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut lokasi Islamic Center diharapkan di dekat kampus atau instansi pendidikan agar lebih tersentral.

Baca Juga: 2 Orang Siap Bertarung Gantikan Bambang Gage Sebagai Ketua KNPI Solo, Siapa Saja?

Pengelolaannya pun diharapkan bisa dilakukan oleh akademisi. “Kami dekatkan dengan kampus, karena kami berharap yang mengelola pihak akademisi. Bisa di Kentingan, dekat UNS [Universitas Sebelas Maret] Solo,” ungkap Gibran yang turut meninjau lokasi masjid, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya