SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR</strong> — Masjid di Pulosari, Kaliboto, Mojogedang, <a title="ASN Muslim Karanganyar Diajak Ngaji Bareng Selama Ramadan" href="http://news.solopos.com/read/20180518/494/916801/asn-muslim-karanganyar-diajak-ngaji-bareng-selama-ramadan">Karanganyar</a>, ini diyakini sebagai salah satu masjid tertua di Bumi Intanpari. Namanya Masjid Darul Muttaqin.</p><p>Saking tuanya, hingga sekarang tak ada satu pun orang yang tahu persis kapan masjid itu dibangun. Usia masjid yang tua itu dapat dilihat dari struktur bangunan yang ada. Masjid ini masih mengandalkan empat tiang atau saka utama terbuat dari kayu.</p><p>Setiap kayu itu memiliki tinggi kurang lebih enam meter. Keempat pilar yang terbuat dari kayu itu masih pecokan sehingga permukaan kayu itu terlihat tak rata dan tak halus.</p><p>Selain memiliki empat kayu sebagai tiang penyangga utama, masjid ini juga memiliki mimbar terbuat dari kayu yang juga sudah berusia tua. Di teras masjid terdapat bedug tua.</p><p>Di samping masjid terdapat sendang. Di belakang masjid terdapat makam Waliyullah Abdullah Fattah yang diperkirakan merupakan pendiri masjid tua itu.</p><p>Dari cerita turun-temurun yang diketahui warga setempat, masjid ini diyakini lebih tua dari Masjid Demak di Kabupaten Demak, Jateng. Salah satu alasannya, keempat tiang penyangga yang terdapat di masjid itu tidak terlihat halus karena dikerjakan dengan alat seadanya. Sedangkan tiang penyangga Masjid Demak sudah terlihat halus.</p><p>&ldquo;Tidak ada yang mengetahui kapan masjid ini berdiri. Tapi informasi dari para kiai, masjid ini katanya berdiri setelah era Majapahit dan sebelum era Kerajaan Demak. Warga dari luar daerah yang datang di sini umumnya terpesona dengan kayu penyangga, mimbar, bedug, dan sendang di sini. Selain itu, sering pula orang berziarah ke makam [makam Waliyullah Abdullah Fattah],&rdquo; kata salah seorang warga di Kaliboto, Soeparman alias Gofar, 38, saat ditemui <em>Solopos.com</em> di Masjid Darul Muttaqin, <a title="Ini Hasil Pantauan Harga Sembako Karanganyar Awal Ramadan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180517/494/916852/ini-hasil-pantauan-harga-sembako-karanganyar-awal-ramadan">Karanganyar, </a>&nbsp;Sabtu (26/5/2018).</p><p>Hingga sekarang, masjid yang berjarak kurang lebih sembilan kilometer dari pusat kota Karanganyar itu masih terjaga keasliannya. Takmir masjid merenovasi masjid dengan menambahkan beberapa bangunan tambahan, seperti kanopi, pagar bernuansa kerajaan di depan masjid, dan beberapa bagian lainnya.</p><p>&ldquo;Saat Ramadan seperti ini, sering ada tadarusan juga. Biasanya, orang dari luar daerah <a title="8.429 Ketua RT/RW Karanganyar Terima Insentif sebelum Ramadan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180420/494/911617/8.429-ketua-rtrw-karanganyar-terima-insentif-sebelum-ramadan">Karanganyar</a> yang datang ke sini juga sering minta izin untuk berswafoto dengan latar belakang mimbar, tiang penyangga, dan bedug,&rdquo; kata seorang santri yang tinggal di kompleks masjid, Mahmud, 23.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya