SOLOPOS.COM - Masjid Baiturrohim Gambiran di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati. (Suaracom)

Solopos.com, PATI -- Masjid Baiturrohim Gambiran disebut-sebut sebagai masjid tertua di Kabupaten Pati. Masjid yang dibangun pada tahun 1600-an ini menjadi  penanda penyebaran agama Islam di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.

Mengutip suara.com, Minggu (11/42021), masjid ini terletak di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo. Jaraknya sejauh 3,5 kilometer dari pusat Kabupaten Pati dan dapat ditempuh hanya dalam kurun waktu 7 menit dengan berkendara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya tidak bilang Masjid Gambiran adalah masjid tertua di Pati, tetapi masjid ini dibangun pada sekitar abad 16,” ujar Humas Masjid Baiturrohim, Amal Hamzah, di Kabupaten Pati.

Baca Juga : PAM Tirta Bening Pati Punya Tanggungan Daftar Tunggu 3.000 Jaringan Baru

Ia mengatakan, masjid ini dahulunya merupakan masjid terbesar di Pati. Sebelum Masjid Agung Baitunnur di Alun-Alun Simpang 5 Pati selesai dibangun pada tahun 1845. “Masjid Pati itu saja berdiri tahun 1845 direnovasi 1969. Direnovasi kembali 1980 bertahan sampai sekarang. Masjid Pati itu didirikan sesudah Masjid sini,” jelasnya.

Masjid Gambiran sendiri telah beberapa kali dilakukan renovasi, bahkan sempat dipugar pada tahun 1885 oleh Bupati Pati Raden Ario Candrahadinegara. Pemugaran tersebut tertuang dalam prasasti berhuruf arab yang terpajang di atas pindu utama masjid.

“Kota Pati kan berdiri sejak 1300-an. Membongkar dan dirikan pada 1885, selesai 1886 itu disebut prasasti gambiran. Tambahan ya salah satunya bagian depan,” terangnya.

Mbah Cungkrung

Meski sempat direnovasi, namun renovasi itu tidak mengubah secara total bentuk arsitekturnya. Satu di antaranya mengubah dinding kayu menjadi tembok. Begitu juga atap limas bersusun khas Kesultanan Demak, masih dapat dilihat hingga sekarang.

Sementara, empat pilar penyangga yang agak miring dibiarkan seperti adanya. Begitupun bentuk mimbar, dan posisi jendela-jendela kayu kuno masih asli seperti kali pertama dibangun. “Waktu renovasi, ada mustaka dari kendil [periuk] kecil di puncak atap. Diganti mustaka yang baru. Sedangkan kendil itu dibawa ke Tawung,” ungkapnya.

Berdirinya Masjid Baiturrohim Gambiran, tidak lepas dari sosok Mbah Cungkrung. Di adalah ulama kharimatik murid dari Sunan Muria yang tak lain adalah salah satu dari Wali Songo. “Bahwa cikal bakal orang Gambiran ini tak lepas dari Mbah Cungkrung. Masjid ini ada ya karena beliau,” tutur pria yang berprofesi sebagai guru sejarah di SMAN 1 Pati itu.

Baca Juga : Hadiri Dialog Lintas Agama, Bupati Pati Soroti Aksi Terorisme

Meski masyarakat sepakat, bahwa penyebar agama Islam di daerah tersebut ialah Mbah Cungkrung. Namun tidak ada yang tahu nama asli dari sosok yang disebut wali jandab (wali berjalan) itu. “Nama aslinya kami enggak tahu. Kalau berdasarkan sebutan Cungkrung, orang Jawa itu melihat kebiasaan dari tradisi sujud. Beliau suka sujud salat menyembah kepada Allah. Nah sujud dalam bahasa sini itu Cungkrung,” paparnya.

Layaknya seorang waliyullah, Mbah Cungkrung memiliki sejumlah kesitimewaan. Hal itu terungkap saat makam Mbah Cungkrung dan istrinya yang berjarak 30 meter di sebelah selatan masjid dipugar.“Pada tahun 2008, bangunan makam dibongkar untuk diperbaiki. Seluruh wilayah hujan lebat, anehnya bagian makam tidak kehujanan. Setelah atap di makam sudah dinaikkan, baru turun hujan,” bebernya.

Tidak sampai berhenti disitu, pada saat renovasi masjid sempat terjadi insiden. Dimana seorang warga yang bergotongroyong sempat tertimpa kayu besar, sehingga membuatnya tidak dapat berjalan. “Kemudian ada orang tidak dikenal salat di masjid yang direnovasi itu. Lalu mengobati kaki pemuda yang luka, langsung sembuh. Anehnya saat dikejar untuk mengucapkan terima kasih, orang asing itu hilang sesampainya di jalan,” tandas Amal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya