SOLOPOS.COM - Joko Widodo menyapa pedagang Pasar Klitikan Notoharjo. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Masjid di Papua dibakar, Presiden Jokowi mengingatkan keberagaman Indonesia.

Solopos.com, SOLO — Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak menjawab ketika ditanya wartawan tentang sikap dan langkah pemerintah mengatasi pembakaran masjid dan rumah-rumah di Papua oleh warga yang diduga sebagai jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI), Jumat (17/7) kemarin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kop surat GIDI yang beredar via Youtube (Istimewa)

Kop surat GIDI yang beredar via Youtube (Istimewa)

Ketika wartawan menanyakan kerusuhan yang dipicu warga yang diduga jemaat GIDI Tolikara Papua itu, Jokowi bergeming dan melanjutkan aktivitasnya membagi-bagikan sembako di Pasar Klitikan Notoharjo, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2015).

Dalam kesempatan itu, mantan Wali Kota Solo ini hanya menyatakan kasus itu sudah diatasi oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). “Semuanya [kasus pembakaran masjid di Papua] sudah diatasi oleh Polri,” kata Jokowi.

Saat itu, Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk. Ada banyak suku, budaya, dan agama yang bermacam-macam. Maka dari itu, Jokowi meminta toleransi antarumat beragama harus tetap terjaga.

“Yang harus kita jaga adalah toleransi, persatuan, dan kesatuan di antara kita. Di mana pun, di mana pun,” ucap Jokowi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya