SOLOPOS.COM - Perawatan naskah kuno Masjid Agung Solo, Selasa (3/2/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Koleksi Masjid Agung, perpustakaan menerjunkan tim memerbaiki buku koleksi yang dimiliki Masjid Agung

Solopos.com, SOLO–Perpustakaan Nasional Indonesia menyelamatkan buku kuno koleksi Perpustakaan Masjid Agung Solo, Senin (24/8/2015). Perbaikan itu dilakukan dengan cara digitalisasi hingga merangkai kembali buku yang telah rusak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Sub Bidang Reproduksi Perpustakaan Nasional RI, Pristiawati, mengatakan perbaikan buku rusak di Perpustakaan Masjid Agung dilakukan dengan cara pengecekan terlebih dulu. Setelah itu mengumpulkan semua buku yang rusak.

“Kami mengumpulkan buku yang rusak terlebih dulu. Setelah terkumpul buku yang rusak itu dipisahkan sesuai dengan tingkat kerusakannya,” ujar Pristiawati saat ditemui wartawan di Perpustakaan Masjid Agung, Senin.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengaku melihat sekilas kondisi buku koleksi di Perpustakaan Masjid Agung kondisinya sangat miris dan memprihatinkan. Tugas memperbaiki buku yang rusak di Masjid Agung merupakan instruksi langsung dari Kepala Perpustakaan Nasional, Sri Sularsih.

“Kepala Perpustakaan Nasional melihat sendiri kerusakan buku di perpustakaan ketika Salat Idul Fitri di Masjid Agung. Karena merasa prihatin akhirnya menerjunkan tim membantu memperbaiki buku yang rusak itu,” kata dia.

Menurut dia, hanya diberi waktu lima hari untuk memperbaiki semua buku yang rusak. Perbaikan buku itu dilakukan dengan penyemrotan menggunakan barium yang dicampur methanol. Kemudian buku yang telah dilakukan penyemrotan itu dilapisi tisu khusus dan dijemur.

“Kami juga menjahit dan mengelem ulang semua buku yang rusak dengan menggunakan lem khusus,” ujar Pristiawati.

Ia menjelaskan kondisi buku yang rusak parah dan tidak bisa terbaca akan dilakukan digitalisasi. Untuk membunuh rayap akan dilakukan fumigasi. Namun, untuk fumigasi harus izin terlebih dulu dari pengelola perpustakaan.
“Sebanyak sepuluh orang yang dilibatkan dalam memperbaiki buku,” kata dia.

Dia mengaku untuk memperbaiki kerusakan buku di Perpustakaan Masjid Agung butuh waktu lama. Kedepan akan melakukan memorandum of understanding (MoU) untuk memperbaiki semua buku yang ada di Masjid Agung.

“Semua anggaran perbaikan buku ditanggung pusat. Tugas utama Perpustakaan Nasional adalah membina dan membimbing semua perpustakaan baik itu milik pribadi dan instansi,” kata dia.

Museum Radya Pustaka, lanjut dia, akan menjadi sasaran selanjutnya untuk diperbaiki koleksi bukunya yang rusak. Tahun ini ada empat perpustakaan yang koleksi bukunya akan diperbaiki. Empat perpustakaan itu ada di Kalimantan Selatan, Bali, Solo, dan Jambi.

Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Muh. Muhtarom, mengatakan sangat terbantu dengan keberadaan Perpustakaan Nasional RI untuk memperbaiki buku di Masjid Agung. Dia mengaku selama ini kondisi buku yang rusak di perpustakaan dibiarkan begitu saja karena tidak ada anggaran untuk memperbaikinya.

“Buku koleksi di Perpustakaan Masjid Agung sebanyak 3.000 buku. Dari jumlah itu baru sekitar 1.400 buku yang berhasil diinventarisasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya