SOLOPOS.COM - Masjid Agung Kendal (Sumber: kendalkab.go.id)

Solopos.com, KENDAL — Masjid Agung Kendal adalah salah satu peninggalan zaman Kesultanan Demak di Jawa Tengah pada abad ke-15. Masjid ini dibangun oleh Raden Suweyo atau dikenal dengan nama Wali Joko. Wali Joko merupakan salah satu santri Sunan Kalijaga yang ditugasi untuk menyebarkan agama Islam di Kendal dan sekitarnya.

Berdasarkan informasi dari sebuah kajian ilmiah yang ada di eprints.walisongo.ac.id, Selasa (5/4/2022), masjid ini merupakan yang tertua di Kabupaten Kendal. Pembangunan masjid bermula dari perintah Sunan Kalijaga kepada Wali Joko untuk menyebarkan Islam di Kendal. Dia kemudian dikenal laqab (nama atau gelar) Syekh Rafi’udin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemberian Laqap ini bertujuan supaya Wali Joko sadar untuk selalu berpegang pada ilmu syariat dan marifat hakekad yang sudah diajarkan. Sedangkan, makna  gelar laqap Syekh Rafi’udin itu sendiri adalah penegak syariat Islam.

Baca juga:Asyik! Selama Ramadan, Alun-Alun Blora Dipenuhi Produk UKM

Membangun Masjid Besar

Setelah sampai di Kendal, ia menciptakan lingkungan yang teduh, nyaman, dan indah di sekitar tempat tinggalnya. Hal ini bertujuan agar masyarakat atau para santri yang berkunjung ke rumahnya merasa senang dan nyaman.

Singkat cerita, jumlah santri Wali Joko semakin banyak dan rumahnya tidak bisa lagi menampung mereka. Dia kemudian membangun masjid besar yang kemudian dikenal sebagai Masjid Agung Kendal. Masjid ini dibangun pada 1493 Masehi atau 1210 Hijriyah.

Bangunan pertama berukuran 27×27 meter persegi dan terdiri dari 16 saka dengan atap bersusun tiga yang dibuat dari sirap. Sedangkan lantai tempat untuk berwudu mendapatkan aliran air dari Sungai Kendal yang dibuat sendiri oleh Wali Joko dengan menggoreskan tongkat dari Kedung Pengilon di Desa Magangan.

Baca juga: Gawat! Ribuan Ikan di Sungai Serayu Mati, Tercemar Limbah B3?

Terdapat kompleks makam di area Masjid Agung Kendal yang merupakan bekas rumah dari Wali Joko. Selain makam Wali Joko yang berada di sebelah selatan dan bagian belakang masjid juga terdapat dua makam ulama, yaitu Kiai Abu Sujak, penghulu masjid di era 1800an dan Wali Hadi, khotib masjid yang meninggal pada 1930 silam.

Membuka Lahan Pertanian

Untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan masjid dan menjamin para santri yang tinggal di masjid, Wali Joko membuka lahan pertanian di Desa Kauman, Karangsari, Langenharjo dan Sukolilan yang luasnya mencapai 49 hektar (Ha). Sekarang, lahan ini menjadi harta Masjid Agung Kendal dengan status wakaf bersertifikat.

Seiring berjalannya waktu, masjid yang berdiri gagah di pusat Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini telah mengalami delapan kali renovasi. Hal ini memang disayangkan, khususnya umat Islam pencinta sejarah. Akibat renovasi itu, jejak sejarah tekait penyebaran agama Islam di Kendal menjadi hilang.

Baca juga: Ini 5 Tempat Buat Ngabuburit di Semarang, Nomor 3 Ada Kuliner Khas

Namun pengurus masjid mengatakan bahwa tidak ada benda peninggalan yang ditemui masjid ini. Menurut catatan takmir masjid, sejarah pada masjid tersebut hanya menyisakan maksurah atau tempat salat bagi bupati kala itu. Selain itu, juga ada mimbar khotbah berbahan kayu jati yang di bagian muka bertuliskan 1210 di sebelah kiri minbar serta bergambar beduk dan penabuhnya.

Sedangkan peninggalan bangunan masjid yang otentik dari Wali Joko adalah 16 tiang penyangga masjid dengan masing-masing berdiameter 40 centimeter. Peninggalan asli lainnya, yaitu kusen, jendela dan daun pintu masjid.

Baca juga: Ini Skenario Lalu Lintas Polda Jateng saat Mudik Lebaran 2022

Tiang penyangga yang asli ada di bangunan utama, namun sekarang sudah dilapisi agar lebih kuat.Sddangkan total tiang peyangga sekarang menjadi 80 tiang karena sudah ditingkat.

Sedangkan peninggalan Wali Joko dalam hal  tradisi adalah kegiatan buka bersama dan kegiatan tadarus selama bulan Ramadan, serta menggelar pengajian Kitab Kuning, kitab yang berisi uraian dan penjabaran para ulama yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya