SOLOPOS.COM - Pembangunan Masjid Agung Karanganyar pada Januari ini fokus pembuatan 156 fondasi. Hingga Selasa, baru dibangun 70 fondasi. (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Masjid Agung Kabupaten Karanganyar saat ini tengah proses pembangunan setelah peletakan batu pertama, November 2020 lalu.

Masjid itu akan berdiri pada 156 fondasi bore pile atau fondasi yang ke tanah dengan kedalaman antara 8 meter hingga 12 meter. Selain itu, menara masjid tersebut akan dilengkapi lift untuk naik ke puncak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hingga Selasa (5/1/2021), baru 70 fondasi yang sudah selesai dipasang. Sisanya akan selesai hingga 20 Januari 2021. Berdasarkan referensi yang Solopos.com peroleh, fondasi bore pile dipasang dengan cara mengebor tanah pada diameter tertentu.

Sembuh Dari Covid-19, Pj Sekda Sukoharjo Sudah Ngantor Lagi

Pengeboran dilakukan hingga kedalaman yang sudah ditentukan. Tulangan baja yang telah dirakit kemudian dimasukkan ke dalam lubang bor. Setelah itu lubang diisi agregat material beton.

Pejabat pembuat komitmen (PPK) Pembangunan Masjid Agung Karanganyar, Asihno Purwadi, menyampaikan tim yang terlibat pembangunan rutin evaluasi setiap Selasa.

Kali terakhir evaluasi pada Selasa (5/1/2021) melibatkan konsultan perencanaan, konsultan manajemen konstruksi, kontraktor, PPK, dan lain-lain. Asihno menyebut pembangunan Masjid Agung tersebut masih sesuai jadwal.

Abu Bakar Ba'asyir Bebas, Ponpes Ngruki Sukoharjo Tak Gelar Penyambutan

"Ini pekerjaan fondasi. Nanti akan ada 156 titik fondasi bore pile. Kedalaman 8 meter hingga 12 meter. Itu dari 156 titik, baru selesai 70 titik," kata Asihno saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon, Rabu (6/1/2021).

Asihno mengakui ada keterlambatan 0,29% pada proses pembangunan Masjid Agung Karanganyar. Hal itu karena pada libur Natal dan Tahun Baru 2021 pengiriman material tersendat. "Site manajer bilang tanggal 20 Januari itu seluruh fondasi rampung. Lalu lanjut ke atas," jelasnya.

Asihno memaparkan bangunan masjid itu akan memiliki empat menara. Salah satu menara akan difungsikan sebagai gardu pandang.

3 Orang Positif Covid-19, 15 Pegawai Inspektorat Karanganyar Di-Swab

Gardu Pandang

Selain lift untuk naik ke gardu pandang, bangunan utama Masjid Agung Karanganyar juga akan dilengkapi lift. Rencananya ada dua lift, masing-masing satu untuk jemaah lelaki dan perempuan.

"Jadi ya nanti akan dipasang lift untuk naik ke gardu pandang. Masjid akan dibangun tiga lantai. Paling bawah untuk perkantoran, bangunan induk masjid, dan mezzanine. Perkantoran itu ya untuk Baznas, takmir masjid, dan lain-lain yang dulu pernah ada di kompleks Masjid Agung," ujarnya.

Mengenai konsep mezzanine, Asihno menyampaikan mezzanine menyerupai balkon yang bisa dimanfaatkan jemaah untuk salat.

Bau Limbah Bikin Warga Pusing dan Mual, Pemdes Mulur Surati PT RUM Sukoharjo

Selain menyelesaikan 156 pondasi, tim tersebut juga harus membahas jenis dan spesifikasi lift yang akan digunakan di Masjid Agung Karanganyar. "Jenis dan spesifikasi itu berpengaruh ke fondasi dan struktur beton. Masing-masing lift kan punya spesifikasi sendiri," tuturnya.

Asihno memastikan proyek bernilai Rp101 miliar itu sudah berjalan sesuai jadwal. Keterlambatan pembangunan saat momen Natal dan Tahun Baru 2021 karena hal teknis selama akhir tahun itu.

Selain momen itu, pekerjaan konstruksi juga terkendala musim hujan. "Hujan juga pengaruh, tetapi lancar. Kontraktor menambah alat ya. Ada tower crane [derek jangkung] sudah terpasang. Itu untuk mempercepat pekerjaan. Selama ini kan truk ready mix beton harus mendekat ke lokasi saat pembangunan. Kalau hujan, becek itu mengganggu. Sudah ada tower crane, lancar. On progress semua."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya