SOLOPOS.COM - Menara berdiri di kompleks Masjid Agung Al Aqsha, Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Minggu (10/9/2017). Menara itu dibangun pada 2015 dan belum selesai dibangun. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Masjid Agung Al Aqsha Klaten butuh perbaikan di beberapa bagian.

Solopos.com, KLATEN – Takmir Masjid Agung Al Aqsha Klaten mengusulkan perbaikan sejumlah bagian masjid yang berada di tepi jalan raya Jogja-Solo, Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, itu. Salah satu usulan yakni perbaikan kubah masjid setempat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua Takmir Masjid Agung Al Aqsha, Mustari, mengatakan perbaikan kubah utama masjid tersebut sudah dilakukan takmir menggunakan dana infak. Total dana infak yang digunakan untuk perbaikan kubah utama sekitar Rp294 juta.

Ekspedisi Mudik 2024

Perbaikan dilakukan lantaran kubah bocor hingga air kerap masuk ke dalam masjid ketika hujan tiba. Meski perbaikan sudah menyasar kubah utama, perbaikan masih diperlukan terutama pada kubah lainnya. Sekitar empat kubah yang berada di bangunan utama masjid perlu perbaikan.

Terkait perbaikan itu, Mustari mengatakan usulan disampaikan ke pemkab agar mendapat pemihakan melalui APBD Klaten.

“Karena Masjid Al Aqsha itu masjid pemerintah, tidak serta merta perubahan bisa dilakukan. Kami koordinasi dengan pemkab terkait hal-hal yang mungkin bisa dipihaki pemkab. Untuk takmir perbaikan terutama pada perbaikan ringan seperti penggantian lampu atau keran,” kata Mustari, Minggu (10/9/2017).

Mustari mengatakan masih menunggu kepastian pengalokasian anggaran dari APBD untuk perbaikan sejumlah kerusakan di Masjid Agung Al Aqsha termasuk perbaikan kubah.

“Insyaallah bisa masuk ke anggaran perbaikan 2018. Soal teknis apa saja yang diperbaiki nanti melihat dari kajian Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman,” urai dia.

Plt. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan jumlah warga yang beribadah ke Masjid Agung Al Aqsha kian bertambah. Lantaran hal itu, ia mengusulkan agar ada penambahan tempat wudu serta toilet. “Tempat wudu di luar juga perlu ditambahi peneduh agar jemaah juga nyaman,” ungkapnya.

Disinggung kondisi menara yang proses pembangunannya belum rampung, Mulyani menuturkan segera dibahas agar mendapatkan alokasi dana melalui APBD 2018. Pembangunan menara dilakukan pada 2015 lalu dengan alokasi dana dari APBD Klaten sekitar Rp11 miliar.

Pembangunan menara sempat disorot kalangan DPRD lantaran ketinggian gardu pandang sekitar 35 meter tak sesuai desain awal yakni 66,6 meter. Pada 2016 dan 2017, pemkab tak mengalokasikan dana untuk kelanjutan proyek pembangunan menara.

“Nanti kami bahas lagi dengan tim anggaran agar menara bisa dilanjutkan. Tidak perlu perubahan [desain]. Nanti dari tim teknis seperti apa. Yang masih kurang apa. Saya rasa sesuai DED yang dulu saja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya