SOLOPOS.COM - Infografis Back To School (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyebut sekolah di wilayahnya belum bisa dibuka untuk KBM lantaran statusnya masih zona kuning Covid-19.

Padahal, banyak siswa yang mengaku ingin kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah seperti biasa. Namun, dengan status yang masih zona kuing, kemungkinan sekolah di Sragen belum bisa dibuka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal tersebut disampaikan Bupati Yuni di sela-sela kunjungan kekrjanya di wilayah Sine, Kamis (25/6/2020). Yuni menegaskan Sragen berada di zona risiko sedang dalam penularan Covid-19.

Gowes Sumber-Solo Baru, Pria Ini Meninggal Mendadak di Manang Sukoharjo 

Oleh sebab itu, dia merasa belum bisa membuka KBM di sekolah demi menanggulangi penulran virus corona

“Ketika saya berbincang dengan anak-anak sekolah, mereka ingin segera bisa sekolah lagi. Mereka merasa tidak nyaman sekolah melalui sistem online. Mereka ingin belajar dengan cara bertatap muka dengan guru seperti dulu. Untuk kabupaten dengan zona hijau seperti Kebumen dan Tegal sudah dibolehkan membuka sekolah. Karena Sragen masih zona kuning, berarti belum bisa. Kita baru nyaris masuk zona hijau,” jelas Bupati.

Hingga Kamis, jumlah warga Sragen yang positif Covid-19 bertambah totalnya menjadi 50 orang. Menurut Bupati, persebaran virus corona di Kabupaten Sragen masih didominasi dari luar atau dari daerah lain. Sementara, persebaran virus corona dari transmisi lokal tergolong minim.

“Bisa dibilang adanya kasus itu karena impor dari daerah lain. Minim sekali terjadi penularan trasmisi lokal. Kendati begitu, saya mengimbau warga tetap patuh dan disiplin mau melaksanakan protokol kesehatan,” ucap Bupati.

Potret Cantik Bella Bonita, Model Video Klip Los Dol - Denny Caknan 

Tahun Ajaran Baru

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi, mengatakan 13 Juli 2020 merupakan awal dimulainya kalender akademik atau pendidikan tahun ajaran 2020-2021. Dengan begitu, sedianya proses KBM sudah bisa dimulai pada 13 Juli mendatang.

Kendati begitu, dia belum bisa memastikan bagaimana teknis KBM di sekolah Sragen yang sesuai dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Dia juga belum memastikan apakah skenario KBM yang terbagi dua sif di tiap rombongan belajar bisa diterapkan mulai 13 Juli mendatang.

“Sekarang kami masih fokus menangani PPDB [penerimaan peserta didik baru]. Nanti kami akan membuat edaran lagi terkait proses belajar mengajarnya bagaimana? Nanti akan kami sampaikan [teknisnya]. Tunggu saja,” papar Suwardi.

Jembatan Ganefo Baru Sragen Dibangun Pakai Dana Rp33 Miliar 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya