SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Rupiah sempat menguat tipis namun masih bertahan di kisaran Rp14.900-an per dolar Amerika Serikat. Penguatan mata uang Paman Sam masih menjadi faktor utama <a href="http://news.solopos.com/read/20180904/496/937695/rupiah-terpuruk-artikel-faisal-basri-soroti-obral-kebijakan-impor" target="_blank" rel="noopener">pelemahan rupiah</a>.</p><p>Pada perdagangan Rabu (5/9/2018), rupiah tercatat menguat 2 poin atau 0,013% menjadi Rp14.933 per dolar AS dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Secara <em>year-o-date,</em> rupiah tercatat melemah di hadapan dolar AS hingga 9,22%.</p><p>&ldquo;Meskipun dibuka menguat pagi ini, tetapi penguatan yang terjadi hanya sedikit ini masih menggambarkan bahwa rupiah masih berada dalam tekanan, dengan semakin mendekati level psikologis 15.000,&rdquo; ujar Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Trade Point Futures (ATPF) dalam laporan resminya, Rabu.</p><p>Pada sesi perdagangan yang sama, indeks dolar AS tercatat turun tipis 0,06% dari penutupan sesi sebelumnya dan berada di posisi 95,37. Dolar AS yang masih sangat kuat dinilai menjadi salah satu faktor utama penekan rupiah. Penguatan dolar AS ini terjadi akibat kekhawatiran pelaku pasar global pada kemungkinan merembetnya krisis Turki dan Argentina ke negara-negara <em>emerging markets</em> termasuk Indonesia.</p><p>&ldquo;Pasar global khawatir terhadap dampak krisis Turki dan Argentina kepada negara-negara berkembang serta <a href="http://news.solopos.com/read/20180903/496/937658/rupiah-ambruk-efek-perang-dagang-hingga-politikus-borong-dolar" target="_blank" rel="noopener">perang dagang yang kembali memanas</a>, menjadi sentimen yang mampu terus mendorong penguatan dolar AS,&rdquo; tambahnya.</p><p>Sementara dari domestik, aksi spekulasi besar-besaran pada Selasa (4/9/2018) membuat rupiah terdepresiasi sangat dalam. &ldquo;Namun, pagi ini tampaknya dengan volume perdagangan yang masih tipis, dan pengawasan yang ketat dari otoritas moneter dalam negeri untuk sementara mampu meredam aksi spekulasi terhadap rupiah.&rdquo;</p><p>Adapun, untuk pekan ini akan dirilis data sektor tenaga kerja Amerika pada Jumat (7/9/2018) mendatang akan menjadi perhatian pelaku pasar. Deddy memproyeksikan rupiah akan bergerak pada <a href="http://news.solopos.com/read/20180904/496/937857/rupiah-kian-dekati-15.000us-paling-anjlok-se-asia" target="_blank" rel="noopener">posisi Rp14.900 &ndash; Rp15.170 per dolar AS</a> dalam sepekan ke depan. Dia menjelaskan bahwa tren perdagangan mata uang saat ini secara keseluruhan banyak yang membeli dolar AS.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya