SOLOPOS.COM - Aktivitas Gunung Semeru yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Senin (3/1/2022). (Antara/HO-PVMBG)

Solopos.com, LUMAJANG — Gunung tertinggi di Jawa, Semeru, kembali memuntahkan awan panas guguran pada Senin (3/1/2022) siang sekitar pukul 12.25. Status gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini masih level 3 alias Siaga sejak 16 Desember 2021.

“Tercatat di seismogram, amplitudo maksimum 25 mm dengan lama gempa 1.260 detik dengan jarak luncur 5 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan,” kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Khaerani, di Kabupaten Lumajang, Senin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semeru sudah beberapa kali meluncurkan awan panas guguran sejak kali pertama pada 4 Desember 2021.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Menerjang, 2 Warga Terjebak

Sementara petugas pos pengamatan gunung api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Yuda Prinardita Pura, dalam laporan tertulisnya terkait aktivitas Gunung Semeru pada periode pengamatan Senin pukul 06.00-12.00 WIB menyebutkan secara visual aktivitas gunung api terlihat jelas dan tertutup kabut.

“Secara visual juga terpantau asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal yang tingginya 800 meter di atas puncak kawah Semeru,” tuturnya.

Untuk aktivitas kegempaan tercatat letusan sebanyak satu kali kejadian dengan amplitudo 20 mm selama 110 detik. Guguran juga terjadi sekali dengan amplitudo 9 mm selama 67 detik, dan tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo 20 mm selama 68 detik.

Baca Juga: Syuting di Lokasi Pengungsian Semeru, Sinetron ANTV Tak Kantongi Izin

“Gunung Semeru statusnya level 3 atau siaga, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi beberapa rekomendasi yang sudah ditetapkan oleh PVMBG,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga: Begini Kondisi Terkini Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya