SOLOPOS.COM - Petugas Polsek dan Puskesmas Plupuh memeriksa korban yang tergeletak tak bernyawa di persawahan Dukuh Wirosari RT 018, Desa Ngrombo, Plupuh, Sragen, Selasa (24/3/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang petani di Plupuh, Sragen, meninggal dunia di pematang sawah saat menyemprot padi. Bahkan, jasadnya ditemukan dalam kondisi masih menggendong tanki hand sprayer di sawah.

Petani tersebut diketahui bernama Sastro Sadimin, 80, warga Dukuh Keyongan RT 016, Desa Ngrombo, Plupuh, Sragen. Dia ditemukan tergeletak di pematang sawah Dukuh Wirosari RT 018, Ngrombo, Selasa (25/3/2020) siang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kronologi petani meninggal dunia di sawah di Ngrombo, Plupuh, Sragen, itu, diungkapkan Kapolsek Plupuh AKP Sunarso, Selasa malam. Peristiwa itu bermula saat Sastro berangkat ke sawahnya di Dukuh Wirosari pada pukul 07.00 WIB untuk menyemprotkan insektisida ke tanaman padinya.

Sekitar pukul 11.00 WIB, seorang petani Sugimin Gito Wiyono, 66, yang sedang memupuk padinya, melihat Sastro tiba-tiba tergeletak. Sugimin pun mendapati tubuh Sastro sudah tidak bernafas.

“Sugimin langsung mendatangi Sastro dan memeriksanya. Ternyata Sastro sudah tidak bernafas dan tangki semprot masih menempel di punggungnya. Sugimin kemudian memberitahukan kepada warga terdekat. Kemudian olah warga diteruskan ke perangkat Desa Ngrombo lalu dilaporkan ke Polsek Plupuh,” ujar Sunarso.

Berdasarkan laporan itu, Sunarso memerintahkan anggota untuk berkoordinasi dengan Puskesmas Plupuh untuk mendatangi lokasi kejadian. Sunarso mengatakan tim Polsek dan puskesmas memeriksa kondisi korban. Petani asli Sragen itu meninggal di sawah tanpa ada tanda penganiayaan.

Dia mengatakan korban dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. Diduga, hal ini terkait penyakit dalam yang dimiliki Sastro.

“Pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan tidak meminta untuk autopsi. Dari keterangan keluarga, korban memiliki penyakit menahun berupa pernafasan dan jantung. Selama dua tahun terakhir rutin periksa dan mengonsumsi obat dari dokter. Dugaannya, korban meninggal karena penyakitnya itu kambuh,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya