SOLOPOS.COM - Kepadatan kendaraan di palang KA Joglo Solo saat KA Bandara melintas, Senin (30/12/2019). (Solopos-Burhan Aris N.)

Solopos.com, SOLO -- Jumlah hunian maupun lahan terdampak proyek pembangunan rel layang atau elevated rail Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, bisa bertambah.

Hal itu karena belum ada penentuan lokasi (penlok) oleh Gubernur Jawa Tengah. Area pembangunan bisa saja bertambah, namun tak bisa berkurang dari hitungan saat ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabag Pemerintahan Setda Solo, Hendro Pramono, mengatakan hanya 10% dari total luasan lahan dan hunian yang terdampak adalah hak milik warga. Sisanya, merupakan lahan bantaran rel kereta api milik PT KAI dan lahan  negara hak pakai (HP) Pemkot Solo.

Baca Juga: Rel Layang Joglo Solo: 4 Kelurahan Terdampak, Nusukan Paling Luas

Ia memerinci data terdampak rel layang simpang Joglo, Solo, yang saat ini tengah diverifikasi adalah 72 hunian di Kelurahan Joglo, 50 hunian di Gilingan, 290 hunian di Nusukan, dan 34 hunian di Banjarsari. Total 446 hunian.

“Jumlah itu yang sudah pasti terkena. Kalau lebih dari itu bisa, kalau kurang dari itu enggak mungkin. Sebagian Pasar Joglo juga terkena, tapi enggak tahu pasarnya pindah atau tidak, atau nanti geser. Kena karena untuk tiang pancangnya,” katanya kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (8/3/2021).

Hendro mengaku belum mengetahui spesifikasi teknis rel layang yang akan dibangun. Gambaran besar lokasi tiang pancang pun belum didapatkan, termasuk detailnya.

Baca Juga: Sangat Berbisa! 11 Ekor Ular Hijau Ekor Merah Ditemukan Di Lapangan Kampung Sewu Solo

Appraisal

Data pasti lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan rel layang simpang Joglo, Solo, bakal dijabarkan dalam penlok lewat Surat Keputusan (SK) Gubernur.

Ia menyebut kemungkinan SK tersebut bakal turun pada pekan ini. “Totalnya 400-an hunian. Detail pembebasan lahannya sesuai Peraturan Presiden (Perpres),” ungkapnya.

Aturan tercantum dalam Perpres No 66/2020 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Baca Juga: Tergenang Air Hingga Ketinggian 90 Cm, Ini Foto-Foto Kondisi Viaduk Gilingan Solo

“Kalau sertifikat hak milik [HM] jelas akan ada appraisal. Kemudian kalau hunian di tanah negara akan ada juga, tapi semacam ganti bongkar untuk menilai kelayakan usahanya. Sementara ini kami masih fokus pada pendataan,” beber Hendro.

Hingga Senin, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah dan Pemkot Solo masih merampungkan pendataan hunian dan lahan terdampak rel layang Joglo.

Baca Juga: Rel Layang Joglo Solo Naik Dari Viaduk Gilingan, Ratusan Hunian Di Nusukan Bakal Tergusur

Pendataan tersebut ditargetkan rampung pada Rabu (9/3/2021). Dari empat kelurahan terdampak di Kecamatan Banjarsari, Nusukan menjadi yang terluas dan masih menyisakan 30-40 hunian untuk didata.

“Tiga kelurahan sudah selesai, tinggal pendataan di Kelurahan Nusukan yang masih berjalan sampai Rabu, karena wilayah terdampaknya paling luas,” terang Camat Banjarsari, Irianto, Minggu (7/3/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya