SOLOPOS.COM - Mintorogo menunjukkan tiang soko pada rumah singgah yang pernah ditinggali Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa sebelum naik takhta menjadi KGPAA Mangkunagoro I di Kauman Pasar Legi, Kestalan, Banjarsari, Solo, Senin (24/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Rumah singgah Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa sebelum menjadi Mangkunagoro I dan pindah ke Pura Mangkunegaran ternyata masih ada di wilayah Kampung Kauman Pasar Legi, Kelurahan Kestalan, Banjarsari, Solo.

Lokasi rumah itu tak jauh dari Pasar Legi Solo yang konon juga dibangun oleh Pangeran Sambernyawa pada 1750-an. Pada Senin (24/1/2022), Solopos.com mengunjungi rumah Kauman Pasar Legi, RT 003/RW 001, Kestalan, Banjarsari, Solo, itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari Jl S Parman, posisi rumah tersebut sedikit masuk ke barat. Ada pagar yang sepintas menyerupai pagar gerbang dengan bangunan tembok tebal, namun hanya satu sisi. Kemudian setelah melewati tembok itu, terlihat satu rumah yang sepintas tampak seperti bangunan rumah masa kini.

Baca Juga: Bertahan Lebih dari 250 Tahun, Begini Kisah Perjalanan Pasar Legi Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Ada teras rumah, ada bangunan samping, dan sebagainya. Namun ketika pintu utama dibuka, baru terlihat bangunan rumah itu memiliki bagian semacam pendapa.

Sejumlah kursi tertata rapi di lantai rumah yang posisinya lebih tinggi dari pintu masuk rumah yang pernah ditinggali Pangeran Sambernyawa itu. Empat pilar kayu berdiri masih terlihat kokoh. Sedangkan kayu bagian rangka atap juga terlihat masih kuat.

Rumah tersebut saat ini menjadi tempat tinggal dari keluarga Mintorogo. Ketua komunitas pencinta sejarah Solo Societeit, Dani Saptoni, mengatakan pernah melakukan kegiatan di rumah tersebut bersama anggota komunitasnya.

Baca Juga: Tanpa Ini, Pemimpin Baru Mangkunegaran Solo Tidak akan Punya Otoritas

Pindah ke Pura Mangkunegaran

Kegiatan itu terutama untuk melihat dan mempelajari sejarah rumah dan kawasan sekitarnya. Dani mengatakan menurut data-data yang dikumpulkan Solo Societeit, saat kembali dari medan tempur, Pengeran Sambernyawa atau Mangkunagoro I dari medan tempur untuk melakukan rekonsiliasi dengan Paku Buwono (PB) III, ada beberapa persyaratan yang dikemukakan.

Salah satunya adalah Dalem Sindurejan dan kampung-kampungnya diminta Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa sebagai rumah dan tempat tinggal. “Dalem Sindurejo itu ya Pura Mangkunegaran saat ini. Kemudian ada proses pindahan, perbaikan dan sebagainya. Dalam proses itu, Pangeran Sambernyawa tinggal di rumah yang sekarang ditempati keluarga Pak Mintorogo itu,” jelas Dani.

Baca Juga: Berharap Suksesi Damai di Pura Mangkunegaran Solo, Tanpa Polarisasi

Menurut Dani, Pangeran Sambernyawa menempati rumah itu sekitar satu tahun. Kemudian saat Dalem Sindurejan siap pakai, sang pangeran pun pindah ke lokasi yang sekarang menjadi Pura Mangkunegaran. Tidak diketahui pasti usia rumah tersebut. Namun ada keterangan yang menunjukkan tahun pada ukiran di pintu kebyok di dalam rumah itu.

“Di rumah itu ada candra sengkala. Itu menunjukkan tahun Jawa. Kalau Masehi, sekitar tahun 1756-1757. Rumahnya masih terjaga keasliannya. Cagak dalem masih seukuran yang ada di sasana mulya,” katanya.

Sementara itu, menurut Mintorogo yang kini menghuni rumah tersebut, bangunan utama rumah tersebut tidak banyak mengalami perubahan. Termasuk di bagian dalam yang juga terdapat semacam ruang berundak dengan empat tiang utama terbuat dari kayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya