SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Ketua Yayasan Solidaritas Nusa Bangsa Esther, Sabtu (21/1) mengatakan menghadapi era reformasi sebagian warga keturunan Tionghoa di Indonesia masih menyimpan trauma untuk ikut berkiprah di dunia politik. Esther menyatakan, selain dunia politik, pilihan pekerjaan sebagai pegawai negeri juga tidak banyak diminati oleh etnis Tionghoa. Hal tersebut dikarenakan, di zaman orde baru pekerjaan selalu disangkut pautkan dengan etnis. Warga Tionghoa dipertanyakan kewarganegaraannya sehingga tidak mudah mendaftar sebagai pegawai negeri.

Esther mengimbau agar di masa reformasi ini, warga Tionghoa mulai perlahan-lahan meninggalkan trauma masa lalu yang masih melekat. Sebagian kelompok masyarakat di Indonesia sudah sangat semangat untuk membuka diri. Oleh karena itu, Ester mengatakan, apapun pekerjaan yang dilakukan warga Tionghoa, mereka harus memberikan yang terbaik untuk bangsa ini. [kcm/ard]

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya