Solopos.com, SOLO — Kantin kejujuran di sekolah di Solo masih dibutuhkan menyusul masih adanya siswa yang berbuat curang.
Pantauan Solopos.com di SMPN 22 Solo pada Kamis (14/2/2019), kantin kejujuran yang telah berdiri sejak 2011 itu sempat mengalami defisit pemasukan. “Beberapa waktu lalu pernah saya hitung uang pemasukan yang seharusnya Rp750.000 malah jadi Rp213.000. Akhirnya kami sosialisasikan kepada siswa-siswi untuk tidak mencuri uang di kantin kejujuran,” kata pengelola kantin kejujuran SMPN 22 Solo, Ima Mardiah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sementara itu, pengelola kantin kejujuran SMPN 12 mewajibkan masing masing siswa yang telah membeli makanan atau minuman menulis apa yang telah mereka beli di buku yang telah disediakan.
“Di kantin kejujuran sini jarang ada anak yang mencuri karena kami telah menanamkan kedisiplinan dan kejujuran. Contohnya seperti menulis yang mereka beli di buku tulis. Kalau ada yang enggak jujur biasanya anaknya bilang ke saya. [Jadi] mereka [bilang] enggak bayar di kantin tadi,” kata guru pengelola kantin kejujuran SMPN 12 Solo, Sriati.