SOLOPOS.COM - Ilustrasi - Sejumlah petugas Satpol PP dibantu TNI-Polri saat melakukan patroli di kawasan eks lokalisasi Dolly, Kota Surabaya, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Solopos.com, SURABAYA — Pemerintah Kota atau Pemkot Surabaya buka suara menganggapi tudingan anggota DPRD Surabaya perihal masih ada praktik prostitusi di bekas lokalisasi Dolly Surabaya.

Pemkot Surabaya memastikan praktik prostitusi terselubung di bekas lokalisasi Dolly di Kota Pahlawan, Jawa Timur itu tidak ada. Pemerintah menyebut kabar itu hanya sebatas rumor.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya pastikan bahwa Dolly dibuka kembali tidak ada. Itu hanya sebatas rumor. Ternyata setelah dicek di lapangan ada yang mau coba-coba dengan praktik-praktik terselubung. Artinya, orang lewat diawe-awe [dipanggil] kemudian ditunjukkan gambar [perempuan],” kata Camat Sawahan, M. Yunus, di Surabaya, Minggu (10/7/2022).

Menurut dia, bekas lokalisasi Dolly di Jalan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya itu telah menjelma menjadi kawasan perdagangan serta usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Ekspedisi Mudik 2024

Stigma buruk lokalisasi yang dulu pernah tersemat di kawasan tersebut berubah seiring penutupan oleh Pemkot Surabaya pada Rabu (18/6/2014). Meski resmi ditutup sewindu silam, Pemkot Surabaya tidak melepas begitu saja.

Baca Juga : Praktik Prostitusi di Dolly Surabaya Menggeliat Lagi

Pengawasan untuk mencegah praktik prostitusi terselubung rutin dilakukan. Pengawasan ini melibatkan tiga pilar Kecamatan Sawahan, yakni Satpol PP, TNI dan Polri. Yunus memastikan eks lokalisasi Dolly yang dulu identik dengan pusat kongkow pria hidung belang itu sudah ditutup permanen.

“Selama ini penanganan kami ini kan patroli. Teman-teman Satpol PP satu jam, setengah jam di situ kemudian geser. Ketika anggota ataupun saya di lapangan buyar [selesai], tidak ada kegiatan [prostitusi] itu,” ujar Yunus.

Prostitusi Terselubung

Namun, Yunus mengakui ada oknum yang ingin memanfaatkan waktu lengah petugas. Oknum itu diduga menawarkan praktik prostitusi terselubung saat petugas lengah.

Yunus mengambil tindakan pengamanan 24 jam di dua titik, yakni pada malam hingga subuh, petugas dibagi untuk pengamanan di Jalan Putat Jaya Lebar B serta pertigaan Jalan Kupang Timur.

Baca Juga : Tak Banyak Orang Tahu, Ternyata Ada 3 Lokalisasi di Solo

Beberapa tahun lalu, kata Yunus, sejumlah oknum pernah ditemukan bermain praktik prostitusi terselubung di eks lokalisasi Dolly. Temuan itu pada 2016-2017. Namun aksi terselubung terendus aparat sehingga sejumlah oknum itu ditangkap dan dijatuhi hukuman pidana.

Rumor praktik prostitusi terselubung di eks lokalisasi Dolly yang kembali beredar itu mendapat tanggapan warga setempat. Salah satunya, Ila. Perempuan yang berjualan sate di kawasan Putat Jaya berharap tidak ada yang membuat rumor eks lokalisasi Dolly kembali dibuka.

“Jangan ada yang ngasih rumor-rumor seperti itu. Kami itu sudah mau berusaha menjadi orang yang baik. Jadi, jangan sampai, cap [stigma] kami yang dulu [negatif] seperti itu dikeluarkan lagi,” ungkapnya.

Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafii, melakukan penelusuran di Jalan Girilaya dan menemukan masih ada praktik prostitusi di bekas lokalisasi Dolly. Imam berharap ada upaya serius yang bisa dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengatasi persoalan sosial itu.

“Sebenarnya tidak hanya eks lokalisasi Dolly saja, tapi juga Moroseneng, Sememi. Padahal di kedua bekas lokalisasi ini sudah terdapat usaha padat karya yang dibuat oleh Pemkot Surabaya,” kata Imam.

Baca Juga : 5 Lokalisasi Terbesar Jateng, 1 di Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya