SOLOPOS.COM - Tenaga medis memvaksin guru/tenaga kependidikan SMPN 1 Wonogiri di Puskesmas Wonogiri II, kawasan ibu kota Wonogiri, Rabu (31/3/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, SOLO -- Banyak tantangan dan kendala dalam program vaksinasi Covid-19 untuk lansia, salah satunya ketidaktahuan mereka terkait program pemerintah ini.

Hal tersebut diungkap oleh anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof Soedjatmiko. Ia mengatakan kendala-kendala tersebut mengakibatkan capaian vaksinasi untuk lansia masih jauh dari target.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Hingga Kamis (1/4/2021) pukul 12.00 tercatat baru 1,6 juta orang dari target 21,5 juta lansia yang divaksinasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: BI Siapkan Uang Baru untuk Ramadan & Lebaran, Penukaran Dilayani di Bank

“Ada beberapa hal yang menjadi problem vaksinasi lansia. “Pertama, lansianya tidak tahu ada program vaksinasi Covid-19, tidak tahu bahwa lansia termasuk prioritas, dan tidak tahu bagaimana cara menerima vaksin. Kedua, ada lansia yang tahu, tapi tidak ada yang mengantarkan. Ketiga, ada lansia yang tahu, ada yang mengantarkan, tapi terkendala e-KTP-nya beda wilayah atau ada komorbid," jelas dia dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com, Kamis (1/4/2021).

Maka dari itu, perlu peran seluruh komponen masyarakat untuk mendorong percepatan program vaksinasi kepada lansia ini.

Baca Juga: Jaga PTM di Sekolah, Petugas Satpol PP Karanganyar Pilih Tak Berseragam

“Masyarakat kalau ada tetangganya yang belum tahu, tolong diberi tahu. Yang tidak bisa pergi, tolong dibantu, diantarkan supaya bisa tervaksinasi.
Bagi anak yang punya orangtua lansia, tolong diingatkan," tambah dia.

Pemerintah Terus Berupaya

Soedjatmiko juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat juga telah melakukan berbagai upaya melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 untuk lansia.

“Pertama, pemerintah berusaha untuk mendatangkan lansia ke tempat-tempat pelaksanaan vaksinasi. Kedua, menambah tenaga vaksinator dan tempat pelaksanaan vaksinasi yang baru. Dan ketiga, menyediakan jumlah vaksin yang cukup. Untuk itu, RT/RW bersama Satgas Covid-19 di tingkat pemukiman warga diharapkan bisa jemput bola, mendata, dan menghubungi lansia di wilayahnya," papar dia.

Baca Juga: Soal Target Pengentasan Kemiskinan, Wabup Sragen Dedy Endriyatno Bilang Begini

Pada kesempata itu pula, Soedjatmiko meminta kepada lansia untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19. "Kalau lansianya umurnya kurang sedikit, tidak apa-apa, yang penting bersedia divaksin. Aturan pemerintah juga tidak kaku. Daftar pertanyaan secreening vaksinasi lansia juga sudah direvisi. Jika dulu ada 16 pertanyaan sekarang tinggal 6 atau 7 pertanyaan. Yang penting, lansianya bugar, fisiknya kuat, bicara tidak terengah-engah, gula darah terkontrol, tidak ada penyakit lain yang berat. Kalau ada penyakit yang dikhawatirkan, bisa kontrol dulu ke dokter. Kalau dokter bilang
boleh, bisa divaksin," tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya