SOLOPOS.COM - Rombongan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meninjau progres pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di wilayah Desa Palihan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Selasa (14/11/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Kulonprogo terus mengupayakan pendekatan persuasif terhadap sebagian warga terdampak yang masih menolak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA)

 
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo terus mengupayakan pendekatan persuasif terhadap sebagian warga terdampak yang masih menolak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka diharapkan bisa mempertimbangkan kembali sikapnya sehingga nantinya tidak perlu ada penggusuran paksa.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menyatakan sudah menemui beberapa warga penolak pembangunan NYIA. Namun, hal itu diakui hanya secara kebetulan, misalnya saat dia melayat atau menghadiri kenduri di Temon. Situasi demikian dirasa tidak begitu efektif sehingga Hasto masih berencana mendatangi mereka di rumah masing-masing.

Sejumlah warga penolak juga disebut malah datang menemui Hasto melalui kegiatan open house setiap Kamis pagi atau Kamisan. Mereka menyampaikan aspirasi yang kemudian ditampung Hasto untuk disampaikan kepada pihak terkait.

“Kemarin saya sudah mengajak Pak Kades untuk datang ke rumah tapi ini masih menunggu waktu yang tepat,” kata Hasto, ditemui usai menerima kunjungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di kantornya, Selasa (14/11/2017).

Hasto lalu mengungkapkan, jumlah warga penolak diketahui tidak hanya sembilan melainkan 40 KK. Menurutnya, tidak ada yang bisa dilakukan Pemkab Kulonprogo selain meneruskan upaya pendekatan persuasif.

Pemkab Kulonprogo juga berusaha agar harapan mereka bisa difasilitasi sehingga bersedia merelakan lahannya untuk pembangunan bandara baru.

Masalah pembebasan lahan ditargetkan tuntas pada Desember besok. Meski begitu, Hasto cukup yakin jika keberadaan warga penolak relatif tidak mengganggu pembersihan lahan yang sedang digalakkan PT Angkasa Pura I di area landasan pacu.

“Titik merah [lokasi lahan milik warga penolak] lebih banyak di airport city, bukan di landasan pacu. Kalau dia belum boleh, landasan pacu tetap bisa dikerjakan,” ujar Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya