SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stunting (Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN — Tingginya kasus stunting di Sragen masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemkab setempat. Per 2021, angka stunting di Sragen masih 4.353 anak atau di kisaran 18,8% dari jumlah bayi yang ditimbang di Jawa Tengah.

Sementara di tingkat kabupaten, angka stunting itu 8,05% dari total bayi yang ditimbang sebanyak 54.058 anak. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menargetkan kasus stunting turun di bawah 14% pada 2024 di skala Jateng. Tahun ini angka stunting ditarget turun jadi 15,3%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabid Pemerintahan Pembangunan Manusia dan Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Sragen, Dwi Cahyani, mengatakan Sragen menempati urutan ke-14 daerah dengan kasus stunting terendah se-Jateng.

Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018, sambung dia, angka stunting Sragen berada di 33,2% dan setelah tiga tahun menjadi 18,8% di 2021. Lokus stunting di Sragen tersebar di 52 desa yang merupakam akumulasi dari jumlah lokus stunting sejak 2020 sampai 2022.

Baca Juga: Diundang Rembuk Atasi Stunting, Anggota DPRD Sragen Tak Ada yang Hadir

“Di 2020 ada 20 desa, 2021 ada 22 desa, dan di 2022 ada 10 desa. Dari lokus desa stunting itu sudah dipetakan masuk zona merah, jingga, kuning, dan hijau,” ujar Dwi dalam paparannya di hadapan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sragen di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (28/6/2022).

stunting sragen
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menuliskan komitmen penanganan stunting dengan target di bawah 14% pada 2024 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (28/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Bupati Yuni berani memasang target stunting Sragen turun di bawah 14% pada 2024 karena penanganannya sudah terintegrasi mulai 2022. Pertimbangan lain Bupati adalah penurunan angka stunting di Sragen yang signifikan, dari sebesar 32,4% di 2019 menjadi 18,8% di 2021.

Meski demikian, angka stunting Sragen masih di bawah Jateng yang berada di angka 20,9% dan nasional 24,4%.

Baca Juga: Bupati Jekek Targetkan Angka Stunting Turun 2%, Bagaimana Caranya?

“Saya minta kepala desa dan camat di locus sunting 52 desa harus berkomitmen bersama untuk menuntaskan stunting di wilayah masing-masing. Seperti di Kedawung ada empat desa, yakni Wonorejo, Wonokerso, Mojokerto, dan Jenggrik. Semua itu kalau dikerjakan dengan gotong-royong maka tidak sulit. Seperti halnya pengentasan kemiskinan juga dilakukan gotong-royong,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya