SOLOPOS.COM - Masayu Anastasia (Instagram)

Solopos.com, SOLO-Aktris Masayu Anastasia memerankan karakter sebagai sinden bernama Handini dalam film horor Paku Tanah Jawa produksi Loop Entertaiment dari Indonesia dan Armani Entertaiment dari Malaysia.

Bagi Masayu, proyek film horor ini menjadi tantangan baru mengingat dirinya harus belajar menari, menjalankan sejumlah ritual, hingga membiasakan diri berinteraksi dengan ular.

Promosi Riwayat Operasi Sesar dari Pedagang Babi hingga Jadi Tren Kekinian

“Sebenarnya ini tantangan yang sangat baru, ya, buat aku karena berperan sebagai sinden,” kata Masayu saat jumpa media di Jakarta dikutip dari Antara pada Sabtu (3/6/2023).

Film Paku Tanah Jawa dijadwalkan mulai syuting pada Minggu (4/6/2023). Pada Sabtu (3/6/2023), saat tim produksi dan pemain tiba di lokasi syuting di Yogyakarta, Masayu mengatakan dirinya akan belajar untuk menjadi seorang sinden dengan didampingi sinden asli dari daerah tersebut.

Sebelumnya, menurut Masayu, dirinya sudah bertemu dengan sinden asli melalui panggilan video untuk membicarakan gambaran mengenai syarat dan ritual yang harus ditempuh. Hal-hal lain yang lebih mendetail, tambah dia, akan dibicarakan dan dipelajari secara langsung di lokasi syuting.

“Karena kita baru start syuting Insya Allah tanggal 4 Juni, jadi besok aku seharian full [latihan]. Itu benar-benar belajar sinden dan menari. Dan nanti dikasih tahu ada ritual-ritual yang harus dilakukan. Dan yang pasti ketika pas take [syuting] itu ada penjagaan [dijaga oleh sinden asli],” kata Masayu.

Sejauh ini, Masayu Anastasia yang akan berperan di film horor Paku Tanah Jawa telah menyiapkan mental dan fisik untuk menjalani syuting di Yogyakarta, terutama menyiapkan mental untuk menghilangkan ketakutan terhadap sosok sinden yang kerap identik dengan hal-hal mistis.

Tak hanya dituntut bisa menari, dia juga dituntut untuk dapat membiasakan diri berinteraksi dengan ular. Dalam sejumlah adegan, karakter Handini akan ditampilkan sebagai sosok yang dekat dengan ular.

“[Sebenarnya] Mungkin lebih kayak geli, ya [pegang ular]. Geli karena kulitnya itu. Cuma, ya, itu balik lagi. Itu namanya aku ingin totalitas, gimana caranya aku untuk melawan ketakutan aku sendiri,” ujar dia.

Film ini mengangkat mitos yang berkembang di sekitar Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Sutradara Bambang Drias mengatakan pihaknya juga berusaha untuk mengembangkan cerita dengan melibatkan motif perselingkuhan yang terjadi di antara para karakter.

Selain Masayu Anastasia, film Paku Tanah Jawa ini turut menampilkan aktris Wanda Hamidah yang berperan sebagai ibu Dayu, seorang istri tokoh terpandang di desa. Suami Dayu tergoda untuk mendekati sang sinden. Akibat hal ini, kata Wanda, karakternya berubah menjadi antagonis dari yang sebelumnya protagonis.

“Nggak cuma kecemburuan saja karena tentunya sinden itu jauh lebih muda dan jauh lebih cantik dari ibu Dayu, tapi juga karena ada perebutan harta di situ. Bu Dayu khawatir suaminya itu dikuras hartanya oleh sinden tersebut,” ujar dia.

“Dan itu yang menjadi kekhawatiran utama si Dayu ini sehingga dia menjadi dendam dan benci sekali,” kata Wanda.

Paku Tanah Jawa menghadirkan bintang pemeran lainnya termasuk Gisellma Firmansyah, Badriyah Afif, Ismi Melinda, Wafda Saifan, dan seterusnya. Tak hanya itu, film ini juga menghadirkan artis Malaysia termasuk Muhammad Hairi Amin atau dikenal dengan nama panggung MK K-Clique.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya