SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Masalah sampah di Sleman saat ini menghadapi kurangnya pengolahan

Harianjogja.com, SLEMAN- Pengelolaan masalah sampah di Sleman saat ini masih mengalami kekurangan pengolahan sampah. Pemilahan sampah hanya mengadalkan tenaga pemulung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Persampahan dan air limbah, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman, Restuti menuturkan, rata-rata setiap hari sampah yang diangkut dari wilayah Sleman mencapai 3,200 meter kubik.

Ekspedisi Mudik 2024

Jumlah tersebut bisa meningkat manakala musim libur berlangsung. Untuk mengatasi masalah sampah, BLH menyediakan 13 depo sampah di Sleman. Sayangnya, hanya satu depo yang dilengkapi dengan pengolahan kompos.

“Peralatan yang lengkap hanya di depo sampah Tridadi, Sleman. Di depo ini, ada sarana pengolahan kompos. Kalau di depo lain sarana prasarana seperti listrik dan sumber air belum tersedia,” jelasnya, Sabtu (13/2/2016).

Hingga kini, pemilahan sampah yang dinilai memiliki nilai ekonomi di masing-masing depo masih mengandalkan tenaga pemulung. “Itu pun masih sebatas pada sampah yang dapat dijual, seperti kardus, kertas, botol dan kaleng. Sisanya yang tidak bisa didaur ulang biasanya langsung dibawa ke TPA Piyungan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya