SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Masalah sampah di DIY bisa diselesaikan dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di setiap kecamatan

Harianjogja.com, SLEMAN- Pemerintah diharapkan mampu memberikan solusi permasalahan tingginya volume sampah yang dibuang. Salah satunya dengan membuat tempat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di masing-masing kecamatan.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Keberadaan TPST diyakini mampu mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan, Bantul. Saat ini ada sekitar 300 sampai 400 ton sampah yang masuk ke TPA Piyungan. Padahal sampah dibuang ke TPA terbesar se-DIY itu masih dapat didaur ulang.

“Beban sampah yang masuk ke TPA Piyungan harus terus dikurangi. Pemerintah harus membuat sistem pengelolaan sampah yang efektif,” kata Peneliti Pusat Studi Energi (PSE) UGM Prof. Arif Budiman, Sabtu (13/2/2016).

Untuk mengurangi volume sampah di TPA itu, Arif mendorong agar pemerintah membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan. Setidaknya, lanjut Arif, DIY membutuhkan 60 TPST agar volume sampah yang masuk ke TPA Piyungan.

“Kalau ada 60 TPST, maka sampah yang masuk ke TPA Piyungan dapat berkurang setidaknya 270 ton per hari,” ujarnya.

Selain berfungsi sebagai penampungan, TPST yang dibangun harus dilengkapi dengan kegiatan memilah sampah. Dengan begitu, maka pemberdayaan masyarakat juga bisa dilakukan. Misalnya, sampah-sampah yang masuk ke TPST nantinya dapat diurai menjadi pupuk kompos.

“Kalau beban sampah sudah dikurangi sejak awal, maka yang dibuang ke TPA Piyungan bisa berkurang,” kata Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya