SOLOPOS.COM - Pengayuh onthel melintas di tanggul irigasi primer Colo timur di Ngowan, Sugihan, Bendosari, Sukoharjo, yang banyak ditanami pohon. Foto diambil pekan lalu. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Masalah lingkungan Sukoharjo terjadi saat masyarakat tetap menanam pohon di tanggul meskipun sudah dilarang.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kesadaran masyarakat menjaga tanggul saluran irigasi agar tetap berfungsi baik dinilai masih kurang. Selain sengaja membuat lubang berselang di tanggul, tak sedikit pula warga yang nekat menanam pohon di tepi tanggul meski dilarang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Petugas Operasional Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Samsi, saat ditemui Solopos.com pekan lalu menyampaikan bocornya tanggul saluran irigasi primer Colo timur di Ngowan, Sugihan, Bendosari, Sukoharjo, dua pekan lalu, seharusnya membuat masyarakat menyadari pentingnya menjaga tanggul.

Namun, kenyataannya warga belum juga sadar. Hal itu terlihat dari banyaknya tanaman keras yang sengaja ditanam di tepi tanggul. Jumlah pohon yang ditanam di sepanjang tanggul saluran irigasi primer Colo tak terhitung banyaknya.

“Sebetulnya tanggul tidak boleh ditanami pohon. Warga sudah tahu larangan itu, tapi mereka nekat. Kami tidak serta merta bisa menebangi pohon-pohon itu. Kalau langsung ditebang bisa-bisa timbul masalah yang lebih besar. Harus ada pendekatan yang berbeda untuk mengatasi masalah ini,” kata lelaki paruh baya itu.

Pohon dilarang ditanam di tanggul karena akarnya dapat merusak struktur tanggul. Akar pohon yang menghujam dan menjalar ke segalar arah dapat menjebol tanggul baik bagian dalam maupun luar. Jika tanggul bagian dalam jebol, lubang bisa dialiri air dari sungai. Semakin lama lubang itu kian besar sehingga tanggul bisa bocor. Dampak paling parah tanggul bisa jebol.

Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Colo timur, Sarjanto, tidak memungkiri adanya kondisi tersebut. Menurut lelaki yang akrab disapa Jigong itu menyelesaikan masalah tersebut tidak mudah. Dia mengaku sudah berulang kali memberi pengertian kepada warga, khususnya petani, agar tidak menanam pohon di tanggul. Namun, tetap ada saja yang nekat menanam.

Pantauan Solopos.com, ratusan pohon seperti jati, johar, trembesi, dan lamtoro tertanam di tepi tanggul saluran irigasi primer Colo timur sepanjang sekitar 1 km dari Dukuh Ngowan hingga Dukuh Puntuk, Desa Sugihan. Bahkan, banyak dari pohon itu ditanam di dekat talut bagian luar tanggul.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya